Situasi keamanan di Timur Tengah kian memanas. Iran kini bersiap menghadapi serangan balasan dari AS dan sekutunya. Namun Teheran menyatakan, jika sampai negaranya dibom, mereka akan serang Dubai dan Haifa.
Pemerintah Iran sudah bersiap melakukan aksi militer lanjutan pasca serangan ke posisi tentara Amerika Serikat (AS), Rabu (8/1/2020) pagi waktu setempat. Teheran juga bersiap menghadapi serangan balasan dari Amerika dan sekutunya.Namun Korps Garda Revolusi Iran lewat akun Telegram menegaskan, jika tanah Iran sampai dibom, mereka akan menyerang Dubai, Uni Emirat Arab dan Haifa, Israel.Sebelumnya, Korps Garda Revolusi Islam Iran telah melepaskan belasan rudal dengan target posisi militer AS di Irak. Serangan ini dilakukan setelah Teheran berjanji akan membalas pembunuhan Mayor Jenderal Qassem Soleimani oleh militer AS.
IRGC juga mengancam akan menyerang daratan AS jika Gedung Putih membalas serangan tersebut.Sementara Gedung Putih memastikan, pangkalan udara strategis mereka di Irak telah diserang belasan rudal dari permukaan ke permukaan. Tercatat ada dua pangkalan militer yang diserang Iran.Asisten Menteri Pertahanan AS Jonathan Hoffman mengatakan, kedua pangkalan itu berada di Ain Al-Assad dan Irbil, Irak.
Militer Iran memang dikenal memiliki sejumlah rudal yang memiliki jangkauan jauh. Bahkan pada Februari 2019, Iran meresmikan rudal permukaan ke permukaan bernama Dezful.
Rudal Dezful merupakan peningkatan dari rudal yang disebut Zolfaghar yang memiliki jangkauan 700 kilometer. Produksi rudal ini dilakukan di bawah tanah guna mengantisipasi serangan dari pihak musuh.Dengan jangkauan sejauh itu, rudal Dezful akan dapat menjangkau Dubai yang berjarak 1.235 km dari Teheran.Iran juga memiliki rudal jarak jauh Shale-Sajil. Jangkauan rudal berbahan bakar padat ini dapat mencapai 2.000 km. Dengan jangkauan sejauh itu, tentu Haifa yang berjarak 1.542 km dari Teheran masih dalam radius jangkauan rudal itu.CNN, The Defense Post