Nubuat Natal Bikin Gentar Raja Israel

Nubuat Natal Bikin Gentar Raja Israel
Nubuat Natal Bikin Gentar Raja Israel (Foto : )
Genapnya nubuat para nabi tentang kelahiran “Raja Orang Yahudi” membuat gentar Herodes Raja Israel, boneka Romawi. Ia mengartikan secara harafiah. Takut kekuasaannya tergantikan. Demikian pula para imam agama Yahudi. Orang langit akan menggembosi jumlah umat mereka. Mengganti agama mereka. AntiKristus dilontarkan hingga berujung penyaliban.  
Kelahiran Yesus adalah fakta sejarah. Kapan dan dimana lahirnya Yesus dicatat dalam Injil Perjanjian Baru. Israel adalah negeri kelahiran Yesus. Saat itu, rakyat negeri ini sedang dalam masa perjuangan kemerdekaan. Merdeka dari orang-orang Romawi yang menjajah negeri ini. Juga menghadapi para pejabat negara yang tunduk pada penjajah. Menghadapi pula para imam yang korup. Rakyat negeri ini mengharap hadirnya Sang Pembebas. Menanti Satrio Piningit. Pemimpin suksesi politik negeri maupun spiritual. Allah menjawab Israel! Tanda-tanda langit ditunjukkan! Supernova! Bintang Betlehem! Yesus!

Injil Matius 2:9. […] Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada. 2:10 Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. 2:11 Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.

"Mereka” yang dimaksud dalam Injil Matius itu adalah tiga orang Majus (orang bijak/raja). Tiga raja. Nama ketiganya muncul pada abad ke-6 dalam manuskrip Yunani Excerpta Latina Barbari. Mereka adalah Caspar (Raja Tarsus yang mempersembahkan dupa dan mur), Balthasar (Raja Etiopia, berjenggot, yang mempersembahkan kemenyan), dan Melchior (Raja Arabia yang mempersembahkan emas).

Lahirnya Yesus membuat gerah dua raja yang berkuasa di Israel. Nubuat nabi-nabi ratusan tahun sebelumnya digenapi. Ada ketakutan pergolakan massa melawan penguasa. Suksesi paksa. Kudeta.

Yesaya 7:14 merujuk pada Maria sebagai jalan kelahiran Yesus. “Karena itu, Yehuwa akan memberi kalian tanda: Wanita muda itu akan hamil dan melahirkan anak laki-laki. Dia akan menamainya Imanuel.”

Yesaya 9:7 adalah nubuatan Nabi Yesaya bahwa sang Mesias adalah salah satu keturunan Raja Daud. Yesus memang lahir dalam garis keturunan Daud.​—Matius 1:1, 6-17.

 Nabi Mikha menubuatkan bahwa anak itu akhirnya akan menjadi penguasa dan bahwa ia akan lahir di Betlehem Efrata. (Mikha 5:2 [ayat 1, Terjemahan Baru]).

Pada masa kelahiran Yesus, ada dua kota di Israel yang bernama Betlehem. Satu di dekat Nazaret di wilayah utara Israel, dan yang lain dekat Yerusalem di Yehuda. Betlehem yang berada dekat Yerusalem semula disebut Efrata. Yesus lahir di kota itu, tepat seperti yang telah dinubuatkan!​—Matius 2:1.

Nubuat lain dalam Alkitab menyatakan bahwa Putra Allah akan dipanggil dari Mesir. Sewaktu kanak-kanak, Yesus dibawa ke Mesir. Setelah Herodes mati, ia dibawa pulang, sehingga menggenapi nubuat itu.​—Hosea 11:1; Matius 2:15.

Lalu siapa yang didera ketakutan pada lahirnya Yesus? Mari kita tengok Injil Matius. Tertulis, Herodes memerintah seluruh tanah Palestina (termasuk Israel). Herodes yang mana? Injil Perjanjian Baru ada menulis banyak nama Herodes. Dalam Matius 2:1 tertulis sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem. Yesus lahir pada 4 SM. Ini adalah saat akhir masa pemerintahan Herodes Agung (37 SM – 4 SM). Jadi, Herodes Agung adalah Raja Israel yang didera ketakutan pada lahirnya Yesus. Buktinya? Herodes Agung memerintahkan pembunuhan semua bayi laki-laki (usia 2 tahunan) di Betlehem tidak lama sesudah Yesus lahir – [Mat 2:16-18; Luk 1:5]. Sasarannya memang untuk membunuh “Raja Orang Yahudi” (Yesus) yang baru lahir itu. [caption id="attachment_260853" align="alignnone" width="768"]Nubuat Natal Bikin Gentar Raja Israel Tiga orang Majus bertanya kepada Herodes dimana "Raja Orang Yahudi" (Yesus) lahir. Herodes tidak tahu dan meminta mereka menemukan Yesus lalu melaporkannya. Namun para Majus tahu niat buruk Herodes. (Foto: learnreligions.com)[/caption] Herodes Agung dinasihati oleh semua imam kepala dan ahli taurat yang dikumpulkannya bahwa para nabi terdahulu telah bernubuat bahwa "Hyang Diurapi" (bahasa Yunani ho christos atau "Kristus"; bahasa Ibrani: Mesias) akan dilahirkan di Betlehem, di tanah Yudea!

Matius 2:16 Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak-anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu. 2:17 Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh Nabi Yeremia: 2:18 "Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi."

Namun pembunuhan massal ini luput membunuh Yesus. Malaikat menyampaikan perintah hijrah pada Yusuf untuk memboyong Maria dan bayi Yesus ke Mesir.

Matius 2:13 Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia." 2:14 Maka Yusufpun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir, 2:15 dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku."

Dari Mesir, mereka pulang ke Nazaret bukan ke Betlehem. Karena wilayah Yudea (termasuk Betlehem) diperintah Arkhelaus yang kejam. Di Nazaret ini Yesus dibesarkan karenanya Ia disebut Yesus dari Nazaret.

Matius 2:19 Setelah Herodes mati, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi di Mesir, katanya: 2:20 "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya dan berangkatlah ke tanah Israel, karena mereka yang hendak membunuh Anak itu, sudah mati." 2:21 Lalu Yusufpun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya dan pergi ke tanah Israel. 2:22 Tetapi setelah didengarnya, bahwa Arkhelaus menjadi raja di Yudea menggantikan Herodes, ayahnya, ia takut ke sana. Karena dinasihati dalam mimpi, pergilah Yusuf ke daerah Galilea. 2:23 Setibanya di sana iapun tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi-nabi, bahwa Ia akan disebut: Orang Nazaret.

Kaisar Agustus Kini kita mundur ke masa jelang kelahiran Yesus. Maria dan Yusuf masih berada di Nazaret. Kaisar Agustus mengeluarkan perintah sensus penduduk. Gubernur Quirinius diperintah melakukan di wilayah Yudea. Ini adalah untuk kepentingan administrasi dan pajak.

Sensus wajib dilakukan. Semua orang harus mendaftarkan namanya di daerah asal masing-masing. Demikian juga Yusuf dan Maria, pergi dari Nazaret (di Galilea) ke Betlehem (di Yudea). – Lukas 2:1

Herodes Agung sebagai penguasa wilayah jajahan Romawi menarik pajak rakyat dan menyerahkannya sebagai upeti ke Gubernur Romawi. Ada persoalan ketika gaya hidup Raja Israel ini hedonis penuh jamuan makan. Sedangkan di luar istana, banyak rakyat miskin. Ini memicu perlawanan rakyat Yudea. Kelak Yesus dewasa dituding melakukan provokasi dan menggerakkan massa untuk melawan pemerintah lokal. Dituding pula melecehkan ajaran agama Yahudi. Konspirasi ini dilakukan para Imam Yahudi. Hingga akhirnya Yesus disalib. Pontius Pilatus, Gubernur Romawi di Yerusalem cuci tangan. Sebagai tambahan, Kaisar Agustus adalah kaisar Romawi pertama. Nama aslinya Gaius Octavius. Agustus adalah nama gelar. Kekuasaannya meliputi pula seluruh tanah Palestina (termasuk Israel). [caption id="attachment_260846" align="alignnone" width="1536"]Nubuat Natal Bikin Gentar Raja Israel Foto: zulsegamat.wordpress[/caption] Bangsa Romawi akan menguasai dunia telah dilihat Nabi Daniel melalui mimpi Nebukadnezar. (*)