'Gadis Desa Ingin Kaya' Menggebrak Pentas Teater Cagar Budaya

WhatsApp Image 2019-11-26 at 15.21.50
WhatsApp Image 2019-11-26 at 15.21.50 (Foto : )

Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman bekerja sama dengan komunitas seni Institut Teater Cinangka menyuguhkan sebuah kampanye cagar budaya yang dikemas melalui pementasan teater di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2019).

Pementasan teater ini sebagai refleksi dari kegelisahan sebuah kondisi negatif serta dorongan untuk memperbaiki hubungan tingkah laku manusia dengan lingkungannya, termasuk lingkungan budaya dan cagar budaya. Tak heran jika Direktorat Pelestarian semakin giat melakukan kolaborasi dengan komunitas, di antaranya komunitas cagar budaya, sejarah, fotografi, komunitas seni rupa, komunitas peduli lingkungan dan lain sebagainya. Sehingga, melalui pementasan teater diharapkan mampu mengenalkan dan meningkatkan pemahaman mengenai cagar budaya kepada masyarakat luas serta menumbuhkan rasa kepedulian terhadap pelestarian cagar budaya. Memahami dan menghormati peraturan perundang-undangan.

Tidak melakukan tindakan perusakan atau pelanggaran nilai-nilai cagar budaya yang berimbas pada rusak, hancur dan musnahnya cagar budaya. Pertunjukan teater dipilih sebagai media yang diharapkan dapat memberikan nuansa yang berbeda dalam sosialisasi cagar budaya secara massal.

Untuk itu, Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman sebagai lembaga pemerintah memiliki kewenangan untuk menyebarluaskan informasi pelestarian cagar budaya sesuai dengan amanat Pasal 39, Undang-Undang Republik Indonesia nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya yang dapat dilakukan dengan berbagai cara melalui penyuluhan, media cetak, media elektronik dan pementasan seni.

Penyebaran informasi bertujuan untuk menggerakkan pemangku kepentingan maupun masyarakat untuk turut peduli dan memahami tentang pelestarian serta mengambil bagian dalam upaya pelestarian sesuai dengan porsinya.

Sutradara dan pemain "Tutut Ingin Kaya", serta perwakilan Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. Hal ini sejalan dengan semangat pemajuan kebudayaan.

Penguatan ekosistem pelestarian cagar budaya sudah saatnya dilakukan dimulai dengan tahap penyebarluasan informasi, penguatan pemahaman masyarakat tentang pelestarian cagar budaya. Mustahil tercapai tanpa adanya keterlibatan berbagai pihak baik pemangku kepentingan maupun masyarakat. Masyarakat melalui komunitas- komunitasnya.