Pengungsi asal Sumbar Tidur Berhimpitan di Asrama Mahasiswa

Tidur Berhimpitan
Tidur Berhimpitan (Foto : )
Seratus tiga puluh sembilan korban kerusuhan Wamena  asal Sumatera barat tinggal sementara di asrama mahasiswa Universitas Muhammadiyah, Makassar. Mereka terpaksa tidur berhimpitan sebelum diberangkatkan ke kampung halaman mulai Minggu (6/10/2019) dengan pesawat terbang.Gelombang pengungsi dari Wamena Papua terus berdatangan ke Makassar Sulawesi Selatan.  Mereka tiba di pelabuhan Makassar, Sabtu sore (5/10/2019) dengan menumpal Kapal KM Ciremai. Sesampai di pelabuhan,  atas arahan Wakil Gubernur Sumatera Barat, mereka langsung menuju Universitas Muhammadiyah di Jalan Sultan Alauddin untuk tinggal sementara. "Kami mendapat arahan dari Bapak Wakil Gubernur Sumatera Barat agar pengungsi diturunkan (dari kapal) di Makassar dan dinaikan pesawat terbang, " ujar Ketua Ikatanan Keluarga Minang Sulawesi Selatan Wilson Abdullah di Makassar, Sabtu (5/10/2019).Rencananya,sebanyak tujuh puluh orang akan diberangkatkan pada pukul 8.00 Waktu setempat, ke kampung halaman mereka di Padang, Sumatera Barat  dengan pesawat komersial setelah menginap semalam di asrama. Para pengungsi lainnya akan menunggu jadwal penerbangan yang sudah ditentukan. Dari 139 pengungsi yang tinggal sementara di asrama mahasiswa, 22 orang di antaranya anak-anak.Para pengungsi berharap situasi di Wamena dapat kembali normal dan benar-benar kondusif . Sebagian mereka ada yang  ingin kembali ke Wamena untuk berdagang.
Rais Sahabu | Makassar, Sulawesi Selatan