Menangkap ikan menggunakan bom ikan membuat ekosistem laut rusak. Lautku kita terancam hancur. Tak sadarkah kau?
Lima orang nelayan yang diduga merupakan pelaku bom ikan asal Sulawesi, berhasil diamankan oleh jajaran Direktorat Polisi Air Kepolisian Daerah Kalimanan Timur (Ditpolair Polda Kaltim). Pelaku diamankan bersama dengan puluhan bom ikan yang siap dipakai yang disembunyikan para pelaku diatas perahu.
Kepada petugas, para nelayan ini mengaku mendapat pasokan bahan pembuat bom ikan dari Malaysia. Pelaku membeli secara kiloan, lalu dirakit dengan kemasan botol minuman.
Penangkapan ikan dengan menggunakan bom ikan masih marak terjadi. Tahukah anda dampak buruk penangkapan ikan dengan bom.
1. Banyak Ikan Mati Sia-Sia.
https://twitter.com/susipudjiastuti/status/1157436416818741248
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti dalam twitnya 3 Agustus 2019 sempat menyinggung bahaya bom ikan. Menurut susi 3 kilogram bahan peledak jenis sianida bisa membunuh ribuan manusia. Bisa anda bayangkan bila bahan peledak ini terkena pada ikan yang notabene lebih kecil dibanding manusia.
Ledakan bom membuat sebagian mati sebagian lagi pingsan. ikan-ikan ini ada yang tenggelam di dasar air ada yang mengembang. Tidak semua ikan-ikan ini diangkut oleh nelayan. Ada yang dibiarkan membusuk di laut.
2. Merusak Terumbu Karang
Ledakan bom ikan, juga menghancurkan terumbu karang yang halus dan indah. Bom ikan dengan berat 250 gram dapat menghancuran sekurangnya 50 m2 terumbu karang. Perlu waktu berpuluh-puluh tahun untuk proses perbaikan alami terumbu karang tersebut.
3. Jumlah Ikan Berkurang Drastis.
Jumlah ikan akan berkurang ditempat yang sudah terkena bom ikan. Penggunaan bom ikan dilarang di manapun di dunia, karena cara mencari ikan yang merusak ini tidak berkelanjutan. Setelah suatu tempat digunakan bom ikan, dan terumbu karang hancur, ikan-ikan tidak akan kembali lagi ke daerah itu.
Nelayan-nelayan yang tidak peduli itu akan berpindah dari satu wilayah ke wilayah lain yang belum pernah tersentuh bom ikan. Demikian seterusnya.
4. Kehilangan Penghasilan
Banyak wilayah dasar laut yang dulu menjadi tempat kunjungan wisata, untuk kegiatan diving dan snorkeling, akhirnya kehilangan daya tariknya karena terumbu karangnya rusak dan tidak ada lagi ikan-ikan yang indah. Nelayan kehilangan nafkah karena tidak ada ikan, masyarakat yang lain tidak mendapat penghasilan karena para wisatawan tidak lagi datang ke tempat itu.
Sumber: www. profauna.net
Ku Bom Ikan Di laut, Tak Ku Pikir Nasib Anak Cucuku
Rabu, 25 September 2019 - 12:06 WIB