Gelombang setinggi lima meter selama dua hari terakhir di wilayah selatan Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, mengakibatkan banjir di sembilan desa dan merendam sedikitnya 264 rumah. Ironisnya, hempasan gelombang setinggi itu sama sekali tak membuat gentar bocah-bocah setempat, malah dijadikan arena bermain.
newsplus.atvklik.com - Terjangan gelombang pasang setinggi lima meter di wilayah selatan Flores, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, dalam dua hari terakhir, menjadi lokasi permainan baru anak-anak desa Paga. Penuh kecerian, mereka menerobos setiap hempasan gelombang.tim liputan Oktavianus Fredi Koba melaporkan, meski jadi arena permainan anak-anak setempat, namun terjangan gelombang pasang setinggi lima meter itu telah merendam 264 rumah warga yang tersebar di sembilan desa, beberapa rumah bahkan sampai rusak.Menurut salah satu Ketua RT di Desa Lela, gelombang tinggi di wilayah mereka sebetulnya bukan hal baru. Hanya saja, yang terjadi kali ini lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya. Gelombang disebutnya mirip tsunami, dengan ketinggian melewati atap rumah. beberapa warga bahkan sampai harus mengungsi.sementara menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sikka Muhammad Daeng Bakir, untuk mengatasi dampak terjangan gelombang, pihak BPBD dan Dinas Sosial tengah menyalurkan bantuan tanggap darurat berupa beras, mie instan, kopi, gula, ikan kaleng dan terpal. Warga diimbau untuk tetap waspada karena gelombang pasang masih akan terjadi di pesisir selatan Pulau Flores sampai beberapa hari ke depan. | Freddy Koban | Flores | Nusa Tenggara Timur |
Berikut Liputannya: https://youtu.be/5RJ7yHTg7ZA
Baca Juga :