Antvklik - 3 Pembalap Sepeda Indonesia Raih Beasiswa UCI di Swiss, berkat prestasinya yang terus menanjak. Mereka adalah Crismonita Dwi Putri, Terry Yudha Kusuma dan Ayustina Delia Priyatna.
Antvklik - Penampilan pembalap sepeda putri Indonesia, Crismonita Dwi Putri, kian menjanjikan, yakni deangan berhasil mempertajam catatan waktunya di nomor 500 meter Time Trial, saat tampil di Kejuaraan Balap Sepeda UCI World Track Championship 2019, di Pruszkow, Polandia.
Catatan waktu Crismonita meningkat dibanding saat meraih perunggu di Kejuaraan Balap Sepeda Track Asia 2019, di Jakarta International Velodrome, Rawamangun. Crismonita mencatatkan waktu 35,182 detik atau lebih cepat dari rekor pribadinya 35,981 detik yang dibuat di ATC 2019 Jakarta.
Pembalap sepeda putri Indonesia Crismonita Dwi Putri bersama dua rekannya Terry Yudha Kusuma dan Ayustina Delia Priyatna meraih beasiswa UCI di Swiss.[/caption] Sebelum mendapat tiket tampil di Kejuaraan Dunia 2019 di Polandia, Crismonita juga menunjukkan prestasinya sebagai pembalap muda, di Seri Kejuaraan Dunia di Hong Kong.
Penampilan Crismonita kian menjanjikan setelah mampu bersaing di UCI Track Cycling World Cup Series di Hong Kong, 25-27 Januari 2019, yang mampu lolos hingga perempat final nomor 200 meter sprint putri. Crismonita bahkan berhasil mengungguli pembalap elite salah satunya juara dunia junior, Lea Sophie Friedrick (Jerman) di perempat final. Dengan catatan prestasinya tersebut, Crismonita mendapatkan beasiswa untuk berlatih di UCI Center di Swiss.
Crismonita akan didampingi oleh 2 pembalap Indonesia lainnya yaitu, Terry Yudha Kusuma 20th ( Track Sprint ) & Ayustina Delia Priyatna 22th (Track Endurance). Crimonita dan kawan-kawan akan berangkat akhir Maret, menuju tempat latihannya di WCC (World Cycling Centre), Aigle, Switzerland, untuk mengikuti latihan dalam program UCI selama 3 bulan, dari April hingga Juni 2019.
Ketua umum PB ISSI, Raja Sapta Oktohari yakin, dalam tiga bulan ke depan, atletnya mampu tampil lebih kompetitif, dan bisa merebut tiket ke Olympiade Tokyo 2020.
"Beasiswa ini untuk menambah kepercayaan diri mereka di Olimpiade karena olahraga ini terukur. Tidak ada yang instan, semua harus dipersiapkan matang. Ini sudah on the track tinggal kami konsisten dan pemerintah serta stakeholders mendukung. Kami yakin bisa jadi nomor pendulang emas di multievent," kata Raja Sapta Oktohari.
Hasil yang diraih Crismonita, diharapkan menjadi pelecut kebangkitan balap sepeda Indonesia lainnya. Sementara Manajer Timnas Balap Sepeda Indonesia, Budi Saputro mengaku cukup kaget, dengan catatan waktu yang diraih Crismonita, di UCI World Track Championship 2019 Pruszkow, Polandia.
"Ini di luar ekspektasi, karena catatan terbaik Crismon di ACC kemarin 35,981 detik. Tim pelatih awalnya memperkirakan catatan waktunya bakal berada di 35,4 detik atau 35,5 detik. Tapi ternyata lebih tajam lagi," ungkap Budi.