Kasus Balita Tewas Dibanting, Walikota Depok Beri Perlindungan Kepada Ibu Korban

Balita Tewas dibanting
Balita Tewas dibanting (Foto : )

Antvklik - Walikota Depok, Muhammad Idris menemui Eny, ibu kandung FNJ, balita yang tewas dibanting ayah tirinya. Idris akan memberikan perlindungan kepada ibunda FNJ.

Walikota Depok, Muhammad Idris menemui Eny, ibu kandung FNJ di rumah kakak iparnya. Jalan Kahfi, Kelurahan Cimpauen, Kecamatan Tapos, Senin (11/2/2019) malam.

Saat bertemu dengan Eny, Idris berjanji akan memberikan perlindungan kepada Eny dan anak tirinya (anak tersangka HK) yang masih berusia 3 tahun.

"Pemkot Depok dalam hal ini akan memberikan pendampingan hukum dan psikologis kepada ibu korban dan anak dari tersangka. Tadi saat ditemui, ibu korban ini terlihat sangat trauma, makanya harus ada recovery,"

kata Idris kepada wartawan saat ditemui di lokasi. Pemkot Depok juga berencana akan mengembalikan pengasuhan anak tersangka kepada mantan istri tersangka HK. "Kemarin kita sudah hubungi ibu kandungnya, tapi masih di Padang. Nanti kita akan koordinasikan. Tapi kalau tidak bisa kita izin untuk dirawat di panti asuhan kita," jelasnya. Eny (19), ibunda FNJ mengaku, sudah mengikhlaskan kepergian putrinya tersebut. Selama 2 tahun mengarungi bahtera rumah tangga dengan HK, Eny mengaku sosok HK adalah orang yang baik.

"Dia gak temperamen, mungkin saat itu sedang kesal. Jadi saya ikhlas aja. Saya serahin semuanya ke kepolisian," tutur Eny. FNJ (2), ditemukan tak bernyawa dengan posisi tertelentang di rumahnya, Kampung Cimpaeun, Kecamatan Tapos, pada Jumat malam (8/2/2019). Sang batita malang tewas dengan sejumlah luka lebam di sekujur tubuhnya.

Jasad FNJ kemudian dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk diotopsi. Kejadian ini diketahui oleh tetangganya, Latifah yang mendengar tangisan FNJ. Latifah kemudian melapor ke Romy, Ketua RT 01 yang langsung mendatangi rumah korban dan menemukan korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa.

Di dalam rumah, ada ayah tiri korban berinisial HK dan kakak pertama korban. “Sebelumnya itu ibunya korban pernah cerita kalau korban pernah dibanting oleh bapak tirinya 2 atau 3 hari sebelum kejadian. Saya pikir meninggalnya korban gak wajar akhirnya saya lapor ke Polres Depok,”

kata Romy kepada wartawan di sekitar lokasi kejadian, Senin (11/2/2019). Polisi kemudian mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP. Tak hanya itu, ayah tiri korban dan ibu kandung korban yang baru pulang bekerja langsung dimintai keterangan.

“ Saya liat itu korban ada luka lebam di paha, pergelangan tangan, leher. Saya inget – inget ibunya pernah cerita korban dibanting, bisa jadi luka gara – gara itu,” jelas Romy. Kasat Reskrim Polresta Depok, Kompol Deddy Kurniawan membenarkan kejadian yang menimpa FNJ.

Kepolisian juga sudah menahan HK, ayah tiri korban yang diduga melakukan penganiayaan tersebut. “ Awalnya ayah tiri korban cek cok dengan istrinya lalu emosi dan melampiaskan emosinya tersebut dengan cara anak tirinya (korban) yang sedang duduk di dalam di kontrakan diangkat keatas lalu dibanting ke lantai. Korban setelah itu mengalami panas tinggi, dan pada Jumat sebelum meninggal mengalami kejang – kejang,” kata Deddy.

Hingga kini, kepolisian masih menunggu hasil otopsi dari RS Polri Kramat Jati untuk mengetahui penyebab pasti tewasnya batita malang tersebut. Polisi juga sudah mengamankan barang bukti berupa gagang sapu serta baju korban.

Sementara HK yang sehari–hari sebagai pengamen ini, ditahan di Mapolresta Depok. | Mely Kasna | Depok |