“Akan lebih dari itu. Orang-orang ini menyebut ini (Kabir Singh) sebagai film kekerasan; Saya ingin memberi tahu mereka bahwa saya akan menunjukkan kepada mereka seperti apa film kekerasan itu nantinya,” katanya.
“Sekarang saya penasaran bagaimana reaksi orang-orang ini. Saya tidak membenci mereka, (tetapi) saya ingin melihat bagaimana perasaan mereka terhadap film saya berikutnya. Aku menunggu, serius. Ada yang menyebutnya film kekerasan, jadi saya terkejut. Lihat saja!” sambungnya.
Itu adalah inti emosional terdalam yang membuat Animal lahir. Begitulah cara balas dendam Sandeep, kemarahannya saat menunjukkan kepada orang-orang tertentu yang membuatnya terkejut karena menyebut Kabir Singh sebagai film kekerasan, menghasilkan sebuah film yang merupakan montase momen yang sengaja dirancang untuk memicu hal tersebut.
Rumus yang digunakan Sandeep Reddy Vanga untuk Animal dan mungkin juga diikuti oleh beberapa film Bollywood lainnya. Ia mengatakan, “Buatlah film seperti itu untuk target audiens yang lebih besar dengan kualitas kejutan yang sangat tinggi sehingga menimbulkan banyak pertanyaan, perdebatan, dan mengandalkan fokus pada FOMO.”
Dari celetukan biasa hingga perilisan Animal, balas dendam positif ini menunjukkan semangat Sandeep Reddy Vanga untuk melambungkan nilai kejutan ke tingkat yang tidak terbayangkan oleh penonton.
