“Sayangnya, dia meninggal dan syuting tidak dapat dilakukan. Saya sangat bersemangat dan menantikan untuk syuting bersamanya. Sekarang saya harus hidup dengan penyesalan karena syuting kami tidak terlaksana,” lanjutnya.
Berbicara tentang dunia peran, Solanki Diwakar menuturkan kalau akting adalah sesuatu hal yang dicintai olehnya.
“Akting selalu menjadi cinta pertamaku. Saya mengembangkan hasrat untuk berakting di masa pertumbuhan saya sambil menjual papad selama interval di sebuah teater di kampung halaman saya, Achnera (di Uttar Pradesh),” ujarnya.
“Saat ini saya tidak akan menjual buah-buahan jika saya mendapat cukup uang dengan berakting di film -- jika saya mendapat pekerjaan tetap sepanjang tahun dan mendapat bayaran yang cukup untuk menghidupi keluarga saya,” katanya lagi.
“Jika diberi kesempatan, aku ingin berakting di 1000 film, tapi nasib burukku adalah aku jarang mendapat peran. Jadi, sudah menjadi majboori (keterpaksaan) saya bahwa saya harus menjual buah-buahan karena saya tidak punya pilihan lain,” tandas Solanki Diwakar.