Jakarta – Tak dapat dipungkiri lagi bahwa drama-romantis merupakan genre maupun karakter andalan Shah Rukh Khan. Namun, pengalaman aktingnya pun lebih dari itu loh!
Shah Rukh Khan, Raja Bollywood, tidak hanya terkenal karena karisma dan peran romantisnya, tetapi juga karena kemampuannya yang luar biasa untuk menghancurkan stereotip melalui beragam karakternya.
Dalam kariernya selama beberapa dekade, tanpa rasa takut SRK telah mengambil peran yang menantang norma, mengaburkan batasan, dan mendefinisikan kembali dinamika pahlawan-penjahat.
Kali ini mari kita ulik perjalanan transformatif Shah Rukh Khan, saat ia bertransisi dengan sempurna dari peran penjahat menjadi pahlawan ikonik yang memecahkan masalah.
Peran Antagonis Awal
Sebelum memenangkan hati sebagai pahlawan romantis yang klasik, SRK mengambil peran yang menunjukkan kehebatan dan keserbagunaan aktingnya.
Penampilannya sebagai antagonis dalam film seperti Darr dan Baazigar sangat berbeda dari peran pahlawan tradisional, sehingga memberikan penonton gambaran tentang jangkauannya yang luar biasa.
Darr (1993)
Dalam sebuah langkah inovatif, SRK memainkan peran sebagai kekasih obsesif yang berubah menjadi penguntit berbahaya.
Karakter ini, meski negatif, merupakan titik balik dalam karier SRK, menunjukkan kesediaannya untuk menantang norma dan memerankan karakter yang kompleks dan multidimensi.
Baazigar (1993)
Dalam film thriller psikologis ini, Shah Rukh Khan memerankan seorang antihero yang ingin membalas dendam atas kejatuhan keluarganya.
Perannya yang tidak biasa sebagai protagonis pendendam yang tidak terhindar dari tindakan yang ambigu secara moral menandai perubahan yang signifikan dari pola dasar pahlawan pada umumnya.
Anjaam (1994)
Melanjutkan eksplorasi peran yang tidak biasa, SRK berperan sebagai kekasih terobsesi yang berubah menjadi antagonis dalam Anjaam.
Kesediaannya untuk memerankan karakter yang cacat dengan kedalaman dan keyakinan menyiapkan panggung untuk peran transformatifnya di masa depan.
Dilwale Dulhania Le Jayenge (1995)
Dengan DDLJ, SRK dengan mulus bertransisi dari peran jahat menjadi perwujudan pahlawan romantis.
Penggambarannya sebagai Raj, seorang kekasih yang menawan dan penuh hormat, mematahkan anggapan bahwa seorang pemimpin harus kuat atau mendominasi untuk memenangkan hati.
My Name is Khan (2010)
Komitmen Shah Rukh Khan untuk mendobrak stereotip melampaui dinamika tradisional penjahat-pahlawan.
Dalam film ini, ia berperan sebagai Rizwan Khan, seorang pria pengidap sindrom Asperger, yang sedang dalam perjalanan menemui Presiden Amerika Serikat.
Peran tersebut menantang persepsi masyarakat tentang kesehatan mental dan etnis, sehingga membuatnya mendapat pujian kritis.
Fan (2016)
Dengan berani, SRK berperan sebagai selebriti Aryan Khanna dan penggemar obsesifnya, Gaurav.
Peran ganda ini mengeksplorasi aspek gelap dari fandom, menyoroti garis tipis antara kekaguman dan obsesi.
Raees (2017)
Penggambaran SRK sebagai Raees Alam, seorang pembuat minuman keras dengan nuansa abu-abu, semakin menunjukkan kesediaannya untuk menerima karakter yang ambigu secara moral.
Film ini memamerkan kemampuannya untuk memanusiakan karakter yang sering dianggap sebagai penjahat.
Zero (2018)
Menantang norma-norma masyarakat mengenai kecantikan dan kecacatan, Shah Rukh Khan berperan sebagai Bauua Singh, seorang pria dengan tantangan vertikal dalam menjalani cinta dan kehidupan.
Peran tersebut merupakan bukti akan komitmennya untuk mendobrak batasan dan memicu topik penting.