Antv – Ada satu film Bollywood yang secara khusus telah menyentuh jutaan hati dan terukir abadi dalam sejarah perfilman India yang berjudul Dilwale Dulhania Le Jayenge atau biasa disebut DDLJ.
Dibintangi oleh dua ikon layar lebar, ShahRukh Khan dan Kajol, DDLJ telah menempuh perjalanan luar biasa sejak dirilis pada tahun 1995 dan menghadirkan keajaiban yang tak terlupakan.
Berbicara tentang kisah cinta dalam DDLJ, tidak hanya sekadar sinopsis film biasa. DDLJ memberikan pandangan mendalam tentang cinta, tradisi, dan nilai-nilai keluarga, semua dalam bingkai indah Bollywood.
Film ini tampil pada saat India menghadapi arus globalisasi dan masuknya kebudayaan barat. DDLJ dengan bijak menunjukkan bagaimana pemuda India pada masa itu menemukan keseimbangan antara modernitas dan tradisi.
Dialog khas dalam film ini seperti "Senorita, Bade bade deshon mein aisi chhoti chhoti baatein hoti rehti hai" telah menjadi bahasa cinta dan mendalam bagi jutaan pasangan di seluruh negeri.
Keindahan DDLJ terletak pada kesederhanaan kisah cintanya. Raj dan Simran, dua jiwa yang berlawanan, bertemu dalam perjalanan kereta api ke Eropa dan takdir mempertemukan mereka.
Namun, cinta mereka menghadapi rintangan yang tak terduga, terutama ketika ayah Simran menentang hubungan mereka.
Kesan yang mengagumkan dari film ini membuat dialognya bahkan dikutip oleh dua presiden Amerika Serikat, Barack Obama, dan Donald Trump, saat mereka berkunjung ke India.
Siapa yang bisa menyangka bahwa kisah cinta India akan menyentuh hati orang-orang di seluruh dunia.
Tahun 2014 menjadi momen tak terlupakan bagi DDLJ ketika film ini merayakan 1.000 minggu penayangan di Maratha Mandir Bioskop, Mumbai.
Ribuan penggemar setia berkumpul untuk merayakan keberhasilan film ini selama lebih dari dua dekade. Keajaiban DDLJ adalah bagaimana ia menarik kembali penonton berulang kali.
Penggemar yang hadir bukan hanya menonton film ini sekali atau dua kali, tapi telah menontonnya ratusan kali dan hafal dengan setiap adegan dan percakapan.
Pengaruh DDLJ tak hanya terbatas pada penontonnya, tetapi juga merambah ke dunia perfilman India secara keseluruhan.
Banyak film lain mengambil inspirasi dari elemen-elemen DDLJ, mencoba mengejar kesuksesan yang sama.
Film ini telah meninggalkan warisan yang mendalam dalam industri film India dan membuka jalan bagi kisah-kisah cinta epik lainnya.
Seperti kata slogan DDLJ, "Come... Fall in Love," film ini telah berhasil menjadikan cinta sebagai bahasa universal. K
isah cinta Raj dan Simran bukan hanya tentang dua insan, tapi mewakili aspirasi dan impian dari jutaan orang yang berjuang untuk cinta mereka sendiri.
Pesan tentang ketekunan, kesetiaan, dan pengorbanan telah menginspirasi dan menyentuh hati penonton dari segala usia, bahkan setelah lebih dari dua dekade berlalu.
Seiring berjalannya waktu, DDLJ tetap hadir sebagai simbol cinta abadi. Penggemar Bollywood tetap setia menyayangi film ini dan mengenang momen-momen indah dalam kisah cinta Raj dan Simran.
Dialog-dialog ikonik dalam film ini telah menetap dalam hati para penggemar, menghadirkan gelombang kenangan yang menyenangkan setiap kali mereka menyaksikan film ini lagi.
Film 'Dilwale Dulhania Le Jayenge' telah membuktikan diri sebagai sebuah film yang tak terlupakan dan inspiratif. Melalui kisahnya yang indah, film ini mengajarkan kita tentang arti sejati dari cinta, kesetiaan, dan pengorbanan.
DDLJ akan tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah perfilman India, memperkuat peran Bollywood sebagai pencerita kisah-kisah cinta yang menginspirasi dunia.
Film DDLJ memperoleh pemasukan yang cukup besar saat rilis dan merupakan film dengan penjualan tiket bioskop terbanyak tahun itu, menjadikannya salah satu film India tersukses dalam sejarah Bollywood.
Film ini mengumpulkan 1,06 milyar rupee di India dan 160 juta rupee di luar negeri, jumlah yang sangat besar untuk tahun 1995.
Ada 10 piala Filmfare Award yang dimenangkan termasuk untuk film terbaik, sutradara terbaik, aktor dan aktris terbaik, serta Nasional Film Award sebagai film populer terbaik.
Tidak hanya itu, album musik soundtrack-nya juga menjadi yang paling populer di tahun 90an.
Buku 1001 film yang harus kamu tonton sebelum meninggal hanya memasukan 3 produksi Bollywood dalam daftarnya bersama Mother (1957) dan Deewaar (1975).
The British Film Institute memasukannya pada posisi ke-12 daftar film India terbaik, dan menjadi film India pertama yang dipilih sebagai film untuk seri film studies on internasional film dengan judul BFI modern Classics.
Pada tahun 2006 seluruh crew film mendapat undangan makan malam kehormatan dalam rangka memperingati 500 minggu DDLJ sejak tayang oleh Konsulat Jenderal Swis di Mumbai dan Switzerland Tourism.
Pada tahun 2001, DDLJ mengambil posisi film lawas Sholay (1975) sebagai film yang tayang terlama di bioskop. Sholay yang dibintangi oleh Dharmendra, Amitabh Bachchan dan Hema Malini ini tayang selama lebih kurang 5 tahun di Minerva Theather.
DDLJ sendiri masih tayang di Martha Mandir Bioskop sejak pertama kali rilis pada tahun 1995. Penonton yang loyal tetap datang walaupun sudah puluhan kali melihat, dan mereka masih tetap bersiul, bertepuk tangan serta menari.
Pada 16 Maret 2020, film ini terus tayang selama 24 tahun atau 1.251 minggu tanpa henti sebelum COVID-19 mewabah dan seluruh bioskop tutup di India.