Antv – Aksi boikot tampaknya menjadi tren di kalangan masyarakat India. Satu-persatu artis Bollywood telah memberi tanggapan tentang ini, salah satunya Abhishek Bajaj.
Aksi pemboikotan film sedang sangat gencar dilakukan oleh masyarakat India selama beberapa bulan terakhir.
Melalui media sosial, mereka menyerukan aksi pemboikotan pada beberapa film. Film-film ini pun dibintangi oleh para artis terkemuka, seperti Aamir Khan sampai Shah Rukh Khan.
Aksi pemboikotan ini dilakukan bukan tanpa alasan. Masyarakat, terlebih netizen, menemukan bukti-bukti berupa foto, video, maupun suara lawas para artis saat membahas hal-hal sensitif.
Sejauh ini, film-film Bollywood yang telah diboikot masyarakat adalah Laal Singh Chaddha, Raksha Bandhan, Liger, Brahmastra, dan Pathaan.
Ironisnya adalah beberapa film di atas bahkan sama sekali belum rilis. Selain itu, sebagian alasan netizen ingin memboikot film-film tersebut terbilang konyol.
Satu-persatu artis Bollywood telah mengemukakan pendapat mereka tentang tren boikot ini. Setelah Aamir Khan dan Alia Bhatt, kini giliran Abhishek Bajaj yang buka suara.
Sosok Abhishek Bajaj tidak asing lagi bagi pecinta film Bollywood, terutama bagi kamu yang pernah menyaksikan film Student of The Year 2 dan Chandigarh Kare Aashiqui.
Menurut Abhishek, aksi pemboikotan ini adalah gerakan yang regresif. Ia mengatakan bagaimana aksi ini membatasi talenta-talenta baru di industri hiburan Bollywood.
“Semua tren tentang memboikot Bollywood ini sangat menyedihkan. Itu sangat regresif,” ungkap Abhishek Bajaj, dikutip dari Hindustan Times.
Industri perfilman berperan besar dalam faktor perekonomian negara. Oleh karena itu, aksi memboikot Bollywood ini sangat berisiko bagi perekonomian India.
“Karena aksi boikot ini, tidak akan ada efek menurun pada perekonomian, karena uang yang diperoleh dari industri pada akhirnya akan masuk ke dalamnya,” ia menjelaskan.
Alih-alih memboikot, Abhishek meminta masyarakat untuk selalu maju dan mendukung bakat para artis. Tidak ada yang dapat melakukannya selain masyarakat itu sendiri.
“Dukunglah aktor seperti kami, sutradara dan produser baru, yang ingin membuktikan keberanian mereka,” tutur Abhishek.
“Aku ingin orang-orang mendukung mereka. Karena kami tidak mempunyai siapapun, hanya masyarakat. Hanya mereka yang dapat membawa kami maju,” ia melanjutkan.
Walaupun begitu, Abhishek tak sepenuhnya menyalahkan netizen atas kegagalan sebuah film, seperti yang baru-baru ini terjadi pada Liger dan Laal Singh Chaddha.
Kegagalan film tahun ini kemungkinan ada pengaruhnya dari aksi pemboikotan masyarakat. Namun, menurut Abhishek pihak perfilman tetap harus melakukan revisi atas film mereka.
“Aku tidak yakin apakah tren ini memengaruhi bisnis perfilman, tapi aku percaya bahwa kita harus merevisi skenario dan mencari tahu kesalahan yang kita buat dan cara kita memperbaikinya,” tutup Abhishek Bajaj.