Antv – Heboh di media sosial soal film The Vaccine War yang dianggap bakal saingan dengan film Prabhas berjudul Salaar.
Hal itu bermula ketika Vivek Agnihotri, seorang sutradara film The Vaccine War mengungkap sebuah pernyataan melalui media sosial.
Ia mengatakan bahwa film garapannya itu mendapat banyak komentar buruk hanya karena tanggal perilisannya bentrok dengan film Salaar milik Prabhas.
Menurut Vivek, tidaklah layak jika dua film tersebut harus disanding-sandingkan, apalagi jika menimbulkan kegaduhan.
Berbicara kepada The New Indian Express, Vivek Agnihotri berbagi bagaimana setiap film harus mendapat kesempatan dan tidak ada film yang harus ditargetkan terlebih dahulu.
"The Vaccine War adalah film kecil tanpa bintang, dibuat dengan anggaran ₹12,5 crore. Film lain, Salaar, akan segera hadir. Sebuah film besar ₹300 crore,” katanya.
Lebih lanjut, bahkan Vivek mengaku sempat dibully oleh para penggemar Prabhas.
“Penggemar mereka melecehkan, menjebakku, ‘Bawa dia pergi dari sini, dia tidak boleh datang ke sini. Kenapa dia ada di sini’.. Tapi orang lain yang melarikan diri,” katanya.
Ada spekulasi mengatakan, bahwa hal itu terjadi karena para penggemar Prabhas kecewa terhadap penundaan jadwal tayang film Salaar.
Disebut-sebut sebagai film Biosains pertama di India, The Vaccine War dibintangi oleh Nana Patekar sebagai kepala ilmuwan, yang melanjutkan perjalanan mereka dalam menciptakan vaksin pertama di India untuk melawan Covid-19.
Anupam Kher, Raima Sen, Sapthami Gowda dan Pallavi Joshi juga memainkan peran penting dalam film tersebut.
Sebelumnya, film tersebut seharusnya bertabrakan dengan film yang dibintangi Prabhas, Salaar. Namun, berdasarkan laporan baru, tanggal rilis Salaar kini telah diundur ke Desember.
Film ini sekarang akan berbenturan dengan film yang dibintangi Shah Rukh Khan, Dunki, yang disutradarai oleh Rajkumar Hirani.