Film dokumenter berfokus pada mentalitas yang sangat kuat di India yang merupakan alasan utama kebanyakan wanita merasa tidak aman dan juga orang-orang malang bahkan tidak mendapatkan keadilan yang layak. Pemerintah India dan dewan sensor selalu melihat mengambil langkah mundur setiap kali datang ke siaran atau rilis film atau dokumenter apapun yang memiliki konten kontroversial.
Alasan yang paling umum adalah bahwa hal itu bertentangan dengan budaya atau mungkin menyakiti perasaan orang dan menyebabkan kekacauan di masyarakat. Dalam beberapa tahun terakhir, ada gerakan "BAN" terjadi di India di mana baik pemerintah pusat atau pemerintah negara memaksa larangan pada satu hal atau yang lain secara terus menerus.
Budaya larangan tersebut bukanlah hal baru di negara tersebut dan kebanyakan terlihat dalam persaudaraan film India. Melansir dari FILMY KEE DAY, Jumat 19 Agustus 2022, berikut daftar 8 film yang dilarang di India untuk alasan yang berbeda. Garm Hawa (1973) Sathyu, Garam Hawa (1973) ditahan oleh Central Board of Film Certification di India selama delapan bulan karena mereka takut bahwa film tersebut dapat memicu kerusuhan komunal di negara tersebut.
Film tersebut menggambarkan penderitaan keluarga Muslim selama pemisahan India. Setelah banyak kegigihan sutradara, film ini ditampilkan secara eksklusif kepada pejabat pemerintah, pemimpin, dan jurnalis yang akhirnya memicu perilisan film tersebut. Akhirnya, film tersebut meraih kesuksesan komersial dan kritis. Aandhi (1975) Menjadi kambing hitam dari perselisihan politik antara Kongres dan Partai Janata saat itu, Aandhi (1975) dilarang untuk sementara waktu di India.
Film ini juga merupakan contoh sempurna tentang bagaimana politisi dapat menggunakan kekuatan mereka untuk memaksa perubahan dalam film secara keseluruhan. Pemeran utama film Aarti Devi yang diperankan oleh Suchitra Sen dikatakan terinspirasi oleh Indira Gandhi, Perdana Menteri India saat itu. Meskipun film ini pertama kali ditampilkan sinyal hijau, film ini dilarang setelah 20 minggu dirilis karena film tersebut menampilkan pemeran utama yang mirip Indira Gandhi merokok dan minum.
Film ini juga mengalami pushback karena Negara Darurat yang dideklarasikan oleh Indira Gandhi. Kemudian, adegan minum dan merokok direkam ulang dan dirilis lagi setelah partai Janata berkuasa. Kissaa Kursee Kaa (1977)
Namun film lain yang menggambarkan politik India, Kissa Kursi Ka juga menghadapi larangan di India. Meskipun disebut sebagai tipuan politik untuk hiburan dan meyakinkan bahwa semua karakter dalam film itu imajiner, film ini tidak pernah disetujui oleh Dewan Sensor. Sebuah acara-penyebab 51 keberatan dikirim ke produser film memaksa larangan pada film sampai keberatan tersebut dicabut. Kemudian, semua cetakan dan master-print film di Dewan Sensor diambil dan dibawa ke Pabrik Maruti di Gurgaon dan dibakar.