Benyamin Sueb dan Bing Slamet( Foto dari Buku Kompor Meleduk Benyamin S)[/caption]Kepuasan batin yang didapat Benyamin adalah ketika ia memiliki wadahnya sendiri menyuarakan karya dia, budaya dan kesenian Betawi, dan membantu sejumlah kerabat juga pemuda lokal mendapatkan pekerjaan.Benyamin memang mengonsep Bens Radio dengan penuh cinta. Ia menginginkan radionya itu bukan hanya sekadar radio, tapi jadi wadah interaksi dia dan penggemar, sesama masyarakat Betawi, serta pelestarian budaya dengan pertunjukkan dan mengenalkan kepada pendengar."Mudah-mudahan menularkan semangat berkarya [Benyamin] dan melestarikan budaya," kata Benny.Puluhan tahun mengudara dilewati Bens Radio dengan berbagai cerita.Otak kreatif dan keceriaan Benyamin membuat Bens Radio unik nan ikonis. Tangan dingin Bieb membuat radio itu menjadi jaringan radio etnik terluas dengan belasan anak radio lokal di berbagai daerah dengan kekuatan budayanya masing-masing.Bahkan pada 2005 dan 2012, lembaga AC Nielsen menyatakan Bens Radio menjadi radio nomer 1 dengan jumlah pendengar terbanyak di kawasan Jabodetabek.Prestasi itu juga diiringi dengan penciptaan rekor Muri sebagai radio yang mampu menyiarkan pantun selama 18 jam.
Di Balik Nama Bens Radio Tak sedikit yang mengira bila nama Bens Radio diambil dari panggilan singkat Benyamin. Namun nama itu sebenarnya berasal dari singkatan Bergaya Nyanyian Irama Sejati."Bens Radio mengudarakan banyolan khas gue. Misalnya, ketika merekrut penyiar yang sama sekali baru, gue katakan bahwa radio ini ya bermuara pada gue," kata Benyamin, seperti yang ditulis dalam buku Benyamin Sueb: Muka Kampung Rezeki Kota.Di sisi lain, dalam profil di situs radio yang memiliki tagline 'Betawi Punye Gaye Selera Siape Aje' ini disebutkan radio itu tercipta atas cita-cita pendirinya untuk tetap melestarikan budaya tradisi nenek moyang.Namun bukan tanpa hambatan untuk meneruskan warisan Benyamin yang satu ini. Benny mengungkapkan bahwa Bens Radio juga mengalami jatuh bangun, terlebih dengan perkembangan teknologi yang kini membuat banyak orang lebih memilih media sosial."Awalnya banyak yang meragukan, terlebih sejak ditinggal Babe, tapi ternyata 31 tahun ini masih ada dan bertahan. Masalah pasti ada, tapi radio ini lebih dari bisnis, melainkan pemersatu keluarga," katanya."Media sekarang kan memang semakin banyak, dengan semuanya beralih ke online, kami juga akhirnya mengikuti. Menyediakan live streaming misalnya," lanjut Benny.Namun satu yang tetap dipegang teguh untuk menunjukkan bahwa Bens Radio memang radio Betawi.Mereka berjanji menghadirkan nuansa Betawi dalam setiap kegiatannya, termasuk menggunakan bahasa Indonesia dan Betawi dalam komunikasi sehari-hari, termasuk menyapa pendengar setianya.
"Bens Radio.. Betawi punye gaye selera siape aje.. Ini mau ganti acare, jangan kemane-mane
Baca Juga :