Perisitiwa bom bunuh diri yang terjadi di tiga gereja di Surabaya dan satu ledakan bom di Sidoarjo, Jawa Timur, oleh para terorisme membuat kepolisian Polres Poso, Sulawesi Tengah menetapkan siaga satu untuk situasi keamanan diwilayah Kabupaten Poso. Pihak kepolisian di Poso meningkatkan kewaspadaan dengan melaksanakan penjagaan superketat di sejumlah titik termasuk di Mapolres Poso.[caption id="attachment_99383" align="aligncenter" width="300"]
Antisipasi aksi terorisme, Poso siaga satu [/caption]Siaga satu dilakuan untuk meningkatkan kewaspadaan mulai dengan penjagaan keamanan dalam kegiatan ibadah umat beragama, penjagaan mako brimob poso dan pengamanan superketat di Mapolres Poso. Siaga satu dilakukan sebelumnya ada perintah dari Polda Sulawesi Tengah .Usai apel pagi sejumlah anggota Shabara Polres Poso bersenjata lengkap melaksanakan penjagaan superketat siaga satu di pos penjagaan Polres Poso.Para anggota Shabara polres poso itu juga dilengkapi helm dan rompi anti peluru saat menjaga Mapolres Poso.Sementara itu warga yang akan masuk dan berurusan di Mapolres Poso juga diperiksa barang bawaannya oleh petugas dengan menggunakan alat metal detector. Penjagaan dilakukan selama satu kali 24 jam.Kapolres Poso, Kompol Gede Swara mengatakan, peningkatan keamanan dilakukan kepolisian di Poso guna mengantisipasi adanya ancaman situasi teror di wilayah Poso. Kepolisian di Poso juga bekerja sama dengan pihak TNI, tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemerintah daerah dalam mencegah terjadi aksi gangguan keamanan.Peningkatan status keamanan menjadi siaga satu di Poso dilakukan polisi untuk bisa mencegah agar kasus bom bunuh diri yang pernah terjadi beberapa tahun lalu di Mapolres Poso tidak terulang kembali.Bahkan peningkatan kesiagaan pengamanan di wilayah Poso ini juga dilakukan menyusul di wilayah Poso kini masih digelar Operasi Tinombala 2018 untuk menuntaskan tujuh orang sisa DPO kelompok MIT pimpinan Santoso.Pihak kepolisian berharap kepada warga Poso untuk mendukung negara dalam aksi menanggulangi terorisme, sehingga semua lapisan masyarakat bisa menangkal masuknya teroris dan tidak takut dengan aksi terorisme. Laporan Firman Asdar dari Poso, Sulawesi Tengah.
Baca Juga :