Nama Cawapres untuk mendampingi
Prabowo baru akan dimumkan pada bulan Agustus 2018 mendatang. Peryataan tersebut dilontarkan wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno usai menyambangi rumah Ketua Umum Greindra di di jalan Kartanegara, jakarta Selatan, Kamis (19/4/2018)Dalam pertemuan tersebut, Sandi mengungkapkan beberapa nama calon dari partai koalisi sebagai cawapres sudah dibahas. Namun nama yang tepat untuk pendamping Ketua Umum partai berlambang burung garuda tersebut masih belum ditentukan, termasuk nama dari partai koalisi.Sebelumnya, PKS telah mengusung sejumlah kadernya sebagai pendamping Prabowo diantaranya, Ahmad Heryawan. Namun, ada juga sejumlah kader yang justru mengusung capres selain Prabowo.Menurut Sandi, Partai gerinda hingga kini masih terus menjalin komunikasi yang baik dengan partai koalisi seperti PKS dan PAN. Sedangkan kepastian uk nama calon cawapres, Partai Gerinda akan memutuskan pada bulan Agustus mendatang.Pada akhir maret lalu, lembaga political communication institute (polcomm institute) melakukan survei terhadap tokoh yang dianggap paling cocok menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo
. Hasilnya, sebanyak 21,83 persen responden memilih Manta Panglima TNI Gatot Nurmantyo layak posisi kedua ditempati Ketua Umum PAN Zulkifli sebanyak 18,50 persen responden.Posisi ketiga ditempati Agus Harimurti Yudhoyono sebanyak 15, 50 persen responden. Posisi keempat ditempati Anies Baswedan dipilih sebanyak 10,83 persen responden. sementara Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dipilih sebanyak 10,42 persen responden.Hasil survey yang dirilis Indobarometer pada pertengahan Februali lalu menunjukkan Prabowo bakal keok dari Jokowi pada pilpres 2019 mendatang. Jokowi unggul 25 % lebih dari Prabowo dalam pertarungan ulang pilpres 2019. Survey juga menunjukkan sebanyak 17% belum menentukan pilihan dan hanya 1,2 % yang akan golput.Dalam simulasi dua nama yang tersebut terlihat peluang Prabowo bisa mengalahkan Jokowi sangat kecil. Sebab, hanya 17 % yang belum menentukan pilihan. Bahkan,seandainya semua yang belum menentukan pilihan tersebut akan memilih Prabowo, Jokowi masih tetap unggul 8 %. Namun, ini hanyalah hasil survey dan pilpres akan berlangsung setahun lagi.Menanggapi survey tersebut; koordinator Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar, Nusron Wahid meragukan pilpres jilid dua akan terjadi. Nusron memperkirakan, Prabowo tidak akan maju dalam pemilihan Presiden 2019. "Saya meyakini dan kami sudah persiapan. Lawannya Pak Jokowi bukan Pak Prabowo. Entah siapa orangnya nanti. Tapi bukan Pak Prabowo," Ungkap Nusron di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis 15 Februari 2018.Namun, alumni Fakultas Sastra UI ini enggan mengungkapkan siapa capres yang akan bertarung dengan Jokowi pada 2019 nanti. Namun menurutnya ada empat kriteria yang mewakili figur tersebut. Keempat kriteria tersebut di antaranya punya kemampuan di bidang ekonomi, diterima masyarakat internasional dan masyarakat Islam. Laporan Andre Yanus dari Jakarta
Baca Juga :