Pasca bentrok yang terjadi Rabu siang(11/4) di Kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Sulawesi Selatan, ratusan aparat polisi melakukan razia dan penyisiran di dalam kampus. Hasilnya puluhan senjata tajam dan sejumlah botol minuman keras serta seorang mahasiswa diamankan polisi.Bentrok antara mahasiswa Fakultas Tehnik Sipil dan Fakuktas Tehnik Mesin UMI yang terletak di jalan Urip Sumiharjo, Makassar, mengakibatkan pembantu rektor dua jurusan tehnik terluka, akibat dikeroyok oleh mahasiswa. Hingga malam polisi masih melakukan penyisiran di dalam kampus.Sejumlah polisi dari jajaran Polrestabes Makassar, Sulawesi Selatan, yang menerima laporan melakukan razia terhadap para mahasiswa dan penyisiran di sejumlah ruangan perkuliahan. Satu persatu ruangan yang berada di lantai satu hingga di lantai empat disisir polisi untuk memastikan para mahasiswa tak lagi berada didalam kampus.Sementara mahasiswa yang ditemukan di dalam kampus dihimbau untuk meninggalkan area kampus. Dari penyirisan tersebut polisi berhasil menemukan senjata tajam yakni busur panah, parang, samurai, tombak dan senjata rakitan jenis papooro.“Para mahasiswa ini tak setuju dengan pemilihan dekan yang dipilih langsung oleh yayasan, “ ujar Prof. Dr Ahmad Gani, wakil rektor 3 Bidang Kemahasiswaan UMI.Sebelumnya, Rabu siang, terjadi bentrokan antara dua kelompok mahasiswa yakni Fakultas Teknik Sipil dan Fakultas Tehnik Mesin. Kedua kelompok mahasiswa ini terlibat bentrok dikarenakan ada proses pergantian kepemimpinan, yakni pemilihan ketua dekan dari dari Fakultas Teknik. Namun kedua dekan yang dipilih mempunyai suara yang sama hingga pemilihan ketua dekan ditunda. Sementara mahasiswa yang tak terima salah satu dekan dipilih langsung oleh pihak yayasan kemudian melakukan aksi demo hingga berujung bentrok di dalam kampus.Selain mengamankan senjata tajam, polisi juga menangkap seorang mahasiswa, atas nama Firdaus, dari Fakultas Tenik. Saat penyisiran berlangsung, dia kepergok berusaha membuang senjata tajam yang diduga miliknya. Hingga kini polisi masih disiagakan di lokasi kampus tersebut untuk menghindari bentrokan susulan. Laporan Rais Sahabu dari Makassar, Sulawesi Selatan.
Baca Juga :