Dua mahasiswi asing asal Belanda yakni Door Van Der Wiel dan Titia Kuipers yang sedang mengambil program kuliah di ITB, Bandung, Jawa Barat, mencoba langsung permainan Jelangkung. Keinginannya pada permainan berbau mistis karena penasaran dengan cerita yang mereka dengar tentang jelangkung tersebut.Jelangkung, adalah sebuah permainan tradisional nusantara bersifat ritual supernatural, umumnya dilakukan sebagai ritual pemanggilan arwah. Media yang digunakan untuk menampung arwah dalam permainan Jelangkung adalah sebuah gayung air yang terbuat dari tempurung kelapa yang kemudian didandani pakaian dan bergagang batang kayu. Pada boneka jelangkung diikatkan alat tulis, boneka akan bergerak dan mulai menulis saat sang arwah sudah hadir.Dalam bermain jelangkung ada berbagai syarat yang telah ditentukan, diantaranya boneka kayu atau batok yang diikatkan dengan alat tulis, kembang 7 rupa, kopi pahit, dupa/hio, kemenyan, jajanan pasar 7 rupa, hingga tanah kuburan. Ketentuan lain dalam bermain Jelangkung pemainnya haruslah berjumlah ganjil, misalnya 3 orang atau 5 orang, dimainkan pada malam hari dan di tempat yang terbilang sepi dan kosong.Selama permainan berlangsung dilarang lari atau secara tiba-tiba melepaskan boneka saat arwah sudah mulai hadir di boneka jelangkung. Konon jika itu terjadi, arwah akan tetap berkeliaran mengikuti pemain. Selain itu, ada mantra yang harus diucapkan oleh salah satu pemain, mantranya adalah “Jelangkung Jelangset, disini ada pesta kecil, datang tak dijemput pulang tak diantar”. Diucapkan hingga boneka bergerak dengan sendirinya pertanda arwah sudah masuk ke boneka.Bersama Tim Ini Indonesia, dua Bule Mahisiswi asal Belanda tersebut mencoba langsung permainan Jelangkung. pertama yang kami lakukan adalah mencari tempat yang cocok untuk bermain, karena syaratnya adalah tempat yang sepi dan gelap akhirnya kami mendapati sebuah rumah yang secara tampilan cukup mewakili. Berikutnya adalah menyiapkan berbagai kebutuhan dalam prosesi permainan memanggil arwah tersebut seperti kemenyan, bunga 7 rupa, dupa serta jajanan pasar dan tanah kuburan. kami siap untuk bermain.Malam hening, permainan jelangkung dimulai, tidak ada kendala pada awalnya, pemanggilan arwahpun dengan mantra yang telah disyaratkan. Satu dua kali mantra dibaca, boneka belum bergerak, berikutnya ada getaran pada boneka dan aktivitas mulai terasa, hempasan angin lembut menerpa boneka bergerak mengikuti pertanyaan. Door dan Titia merasakan sedikit takut namun permaianan terus berlangsung, hingga arwah korban pembunuhan menjawab pertanyaan demi pernyataan yang terlontar lewat Boneka Jelangkung. laporan Erlang Purbaya. https://youtu.be/03_-j8gKUV8
Baca Juga :