www.antvklik.com
- Pertunjukan kemampuan orang menahan siksaan jasmani seperti dipukuli, ditusuk, mengunyah bara api hingga dibacok masih banyak dijumpai sebagai seni tradisional yang umum di berbagai daerah di Indonesia. Adalah permainan debus dari banten yang merupakan salah satu seni beladiri mengerikan sekaligus mengagumkan yang hingga kini masih dilestarikan.Tradisi ini merupakan kesenian bela diri dari banten yang mempertunjukan kemampuan manusia yang luar biasa. Misalnya kebal senjata tajam, kebal air panas dan lain-lain. Kesenian ini berawal pada abad ke-16 pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin. Sementara itu pada zaman Sultan Ageng Tirtayasa, hal ini menjadi sebuah alat untuk membakar semangat juang rakyat Banten melawan penjajahan Belanda pada masa itu. Kesenian debus saat ini merupakan kombinasi antara seni tari dan suara.Debus dalam bahasa arab berarti tongkat besi dengan ujung runcing berhulu bundar. Bagi sebagian masyarakat awam kesenian ini memang terbilang sangat ekstrim. Bagaimana tidak, beberapa adegan yang dipertontokan benar-benar membuat bulu kuduk bergidik ngeri. Beberapa adegan yang dipertontonkan diantaranya adalah menusuk perut dengan tombak tanpa terluka, mengiris bagian anggota tubuh dengan golok, menusukkan jarum ke lidah, meniduri rentetan paku tajam hingga memakan bara api.Ada beberapa unsur dalam permainan tradisional ini. Diantaranya adalah pemain yang terdiri atas pemimpin permainan, para pezikir, pemain dan penabuh. Lalu peralatan yang digunakan dan juga alat musik pengiring permainan debus. Pada masa sekarang, debus seringkali dipakai sebagai seni beladiri yang banyak dipertontonkan untuk acara kebudayaan ataupun upacara adat di daerah banten.Menjadi pemain debus tidaklah mudah. Seorang pemain debus harus kuat, tabah dan yakin kepada diri sendiri. Mereka pun harus taat menjalankan kewajiban-kewajiban dalam agama islam. Banyak syarat-syarat berat yang harus dipenuhi untuk bisa menjadi seorang pemain debus.Kesenian ini sungguh mencekam. Bahkan mengerikan tetapi juga menarik perhatian. Apalagi bagi mereka yang umumnya tidak percaya akan hal-hal diluar nalar. Namun seperti halnya seni tradisional yang lain, seni debus pun semakin sedikit penggunannya. Meskipun sudah diakui oleh PBB sebagai kesenian asli banten, saat ini mereka yang tertarik untuk jadi pemain aksi ini tidaklah terlalu banyak. Semoga kesenian asli banten ini tetap terus dilestarikan dan makin terus dikenal untuk menarik minat wisatawan baik domestik maupun internasional.Laporan Emzy Ardawinata dari BantenAretha Gea
Melihat Dari Dekat Kesenian Debus Banten
Minggu, 1 April 2018 - 08:59 WIB