Presiden Joko Widodo membuka lomba kicau burung Piala Presiden di Kebun Raya Bogor, Minggu (11/3) pagi. Selain hadir dan membuka acara tersebut, Jokowi ternyata ikut serta menjadi peserta dalam perlombaan ini.Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo juga mengapresiasi banyaknya penangkaran burung di berbagai daerah. Selain memberikan ruang bagi penggemar burung, menurut Presiden, penangkaran juga bisa menjaga spesies burung dari kepunahan.“Tadi ada penangkaran murai, ada penangkaran kolibri, jalak. contoh jalak bali, dulu akan punah. Sekarang setelah ditangkarkan jumlahnya banyak sekali.”Presiden menambahkan bahwa Indonesia memiliki keanekaragaman burung yang sangat tinggi di dunia. berdasarkan data burung Indonesia (2017), jumlah jenis burung di Indonesia tercatat 1.769 jenis. Tercatat 531 jenis burung yang statusnya dilindungi, antara lain jenis elang, jalak bali, rangkong gading, kasuari, gelatik jawa, dan cucak rawa.Selain itu Indonesia juga memiliki jumlah burung endemik tertinggi di dunia. Di Indonesia tercatat lebih dari 372 jenis burung endemik, yaitu jenis burung yang tidak dapat ditemukan di negara lain di dunia“Ini merupakan sebuah kekayaan besar yang diberikan Allah kepada kita. Oleh karena itu, saya sangat menghargai banyaknya penangkaran burung yang ada di banyak daerah sekarang ini.”Selain dari segi lingkungan hidup, Presiden mengatakan penangkaran burung dan kontes peraga dan kicau burung ini merupakan hal yang positif sebagai bagian dari budaya masyarakat dan sebagai aktivitas yang juga bernilai ekonomi.“Dengan penangkaran ini roda ekonomi kerakyatan tumbuh. ada pembuatan sangkar burung, pakan burung, obat-obatan. Semuanya semakin tumbuh. Sekarang perputarannya Rp 1,7 triliun per tahun.”Jenis-jenis burung yang tengah ditangkarkan di Indonesia sendiri tercatat 51 jenis. Untuk burung kicau, baru sekitar 9 jenis yang sudah ditangkarkan, di antaranya lovebird (
agapornis sp. ), cucak rawa ( pycnonotus zeylanicus
), murai batu ( copsychus malabaricus ), dan kenari (
Baca Juga :