Empat santri belia di Mandailing Natal, Sumatera Utara, nyaris hanyut akibat banjir bandang yang datang tiba-tiba. Saat air bah datang, keempat santri ini sedang menyeberangi Sungai Aek Singolot, yang berada tak jauh dari asrama. Beruntung mereka bisa selamat setelah berpegangan pada sebuah batu besar di tengah sungai.Proses penyelamatan oleh tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mandailing Natal, terhadap empat santri pondok pesentren Mustofawiyah Purba Baru berjalan dramatis.Para petugas dari BPBD berjibaku menyelamatkan keempat santri yang sudah hampir dua jam terjebak di tengah Sungai Aek Singolot, Desa Purba Baru, Panyabungan Selatan, Mandailing Natal. Dengan menggunakan tali, pelampung dan dibantu warga sekitar, keempat santri ini bisa diselamatkan tanpa terluka, mereka hanya kedinginan.[caption id="attachment_85021" align="aligncenter" width="300"]
Penyelamatan santri yang nyaris hanyut di sungai[/caption]Saksi mata menyebutkan, Selasa sore (6/3) menjelang maghrib, sekelompok santri kelas satu dan kelas dua ,pulang main bola dari lapangan yang berada di seberang asrama. Saat bersamaan hujan deras turun. Beberapa siswa sudah berhasil meyeberang, namun saat empat siswa ini menyeberang, tiba-tiba air bah datang. Sungai yang semula dangkal berubah menjadi sangat deras dan dalam. “Untung ada sebuah batu besar di tengah sungai, para santri belia ini langsung berpegangan dan menaiki batu tersebut, “ ujar salah satu santri Arif Ananda.Sementara para santri lainnya langsung berupaya mencari bantuan, termasuk menghubungi BPBD. Setelah dua jam, para santri belia ini akhirnya bisa diselamatkan oleh tim BPBD. Para santri yang terbawa arus banjir bandang ini tidak terluka, hanya mengalami kedinginan dan langsung dibawa ke asrama.Laporan Romulo Siregar dari Mandailing Natal, Sumatera Utara.
Baca Juga :