Jejak harimau sumatera yang diduga menerkam warga Desa Hatupangan, Kecamatan Batang Natal, Sumatera Utara, semakin dekat dengan permukiman warga. Jejak harimau tidak lagi didalam hutan melainkan di jalan umum yang biasa digunakan warga. Akibatnya warga semakin resah sudah hampir satu bulan tidak berani ke ladang.Kini warga Desa Aek Nangali, Kecamatan Batang Natal, Mandailing Natal, semakin resah. Pagi-pagi saat warga berencana ke ladang yang berada di pinggir desa di buat terkejut melihat sederetan jejak harimau di jalan desa yang biasa dilalui oleh warga. Warga memperkirakan jejak ini adalah jejak harimau dewasa yang baru beberapa jam melintasi jalan ini.[caption id="attachment_83812" align="aligncenter" width="300"]
Warga takut ke ladang[/caption]Penemuan jejak ini hanya ratusan meter dari pinggir Desa Aek Nangali, Kecamatan Batang Natal. “Warga semakin ketakutan dengan keberadaan harimau yang diduga berasal dari Taman Nasional Batang Gadis ini, “ ujar Rahman Nasution, salah satu warga Desa Aek Nangali.Dalam satu bulan terakhir konflik harimau sumatera dengan warga di sejumlah desa yang berbatas dengan Taman Nasional Batang Gadis kerap terjadi.[caption id="attachment_83813" align="aligncenter" width="300"]
Hutan di kawasan Mandailing Natal[/caption]Beberapa minggu lalu, Arkat 48 tahun, warga Desa Hatupangan, Batang Natal, diterkam harimau dan terluka di bagian kakinya, tidak jauh dari permukiman warga.Beberapa hari kemudian, seorang warga Desa Bangkelang yang dilaporkan hilang selama tiga minggu dan ditemukan sudah tinggal tulang belulang. Diduga korban juga merupakan korban keganasan harimau yang sama.Hari senin lalu, warga Desa Hatupangan kembali melihat sosok harimau berada dekat sawah warga. Keberadaan harimau ini membuat warga belasan desa yang berbatasan dengan Taman Nasional Batang Gadis menjadi ketakutan.Kepala Desa Bangkelang, Kecamatan Batang Natal, Salmi Nasution, menyebutkan warganya dan warga belasan desa lainnya selama satu bulan terakhir tidak bisa mencari nafkah karena keberadaan harimau ini.“Warga sudah sangat menderita karena semakin hari kehidupan mereka semakin tidak menentu akibat teror harimau ini. Warga sangat berharap pemerintah dan aparat keamanan segera menangkap harimau tersebut agar warga bisa tenang berusaha, “ ujar Kepala Desa Bangkelang, Salmi Nasution.Dalam beberapa minggu terakhir warga dari belasan desa yang berbatasan dengan Taman Nasional Batang Gadis, terus melakukan ronda dan pencarian harimau dibantu oleh anggota polisi dan Koramil setempat. Namun hingga kini belum berhasil menangkap harimau tersebut.Laporan Romulo Siregar dari Mandailing Natal, Sumatera Utara.
Baca Juga :