Warga Nikmati Super Blue Blood Moon di Monas

GERHANA BULAN.1
GERHANA BULAN.1 (Foto : )
www.antvklik.com
-Fenomena alam Super blue blood moon dapat dinikmati dengan mata telanjang di Jakarta meski awan tidak terlalu cerah. Pantauan pada pukul 19.00 WIB gerhana bulan telah dimulai, pada pukul 19.16 WIB bulan sempat tertutup awan sebentar. Diperkirakan bulan tertutup sempurna pada pukul 19.51 WIB hingga 20.29 WIB. Gerhana total berakhir pukul 21.08 WIB, namun gerhana bulan sebagian masih bisa disaksikan hingga pukul 22.11 WIB.Salah satu titik lokasi untuk menikmati keindahan dari Super blue blood moon, adalah di kawasan Monumen Nasional Jakarta. Tim liputan antv klik pun, Rabu (31/1/2018) malam, turut serta menyaksikan fenomena alam Super blue blood moon ini, di atap Sapta Pesona gedung Kementerian  Pariwisata, yang lokasinya tidak jauh dari Monas.Awalnya, para awak media dan jajaran Kementerian Pariwisata, sempat pesimis dapat menyaksikan Super blue blood moon, karena selepas maghrib awan putih semakin tebal dan meluas. Tepat pukul 20.30 WIB, gerhana bulan total yang dinantikan perlahan-lahan terbuka dari awan tebal.[caption id="attachment_75476" align="aligncenter" width="300"] Fenomena Alam Super Blue Blood Moon  31 Januari 2018, di Kawasan Monumen Nasional Jakarta.
[/caption]Arief Yahya, Menteri Pariwisata, yang juga hadir menyaksikan kehadiran Super blue blood moon, mengatakan “fenomena alam seperti ini bisa menjadi momen sebagai destinasi waktu, karena terjadinya bisa seratusan tahun lagi.”Peristiwa terakhir terjadi pada 152 tahun yang lalu itu kan berakhir pada pukul 23.09 WIB, maka total durasi gerhana beelangsung selama lima jam 20,2 menit. Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan peristiwa ini hanya terjadi 150 tahun sekali di lokasi yang sama. Dia mengatakan supermoon adalah penampakan bulan penuh dengan tingkat lebih terang dan besar dari biasanya karena posisi bulan dan bumi sangat dekat.Pada waktu yang sama, kata dia, purnama dan gerhana akan tampak lebih besar dari biasanya. Istilah bulan biru itu merujuk pada fenomena terjadinya gerhana dua kali dalam bulan yang saja, yaitu pada Januari. Gerhana ini terjadi pada awal dan akhir Januari. Istilah blood moon itu merujuk pada penampakan bulan yang cenderung berwarna merah. Warna merah darah itu terjadi saat bulan memasuki area bayangan bumi di bagian umbra atau ketika gerhana bulan total memasuki fase puncaknya. Laporan Hartono dari Jakarta.