Djarot Dilaporkan ke KPK, Kasus Apakah ??

DJAROT DILAPORIN KE KPK - WEB
DJAROT DILAPORIN KE KPK - WEB (Foto : )
www.antvklik.com
- Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (24/1), oleh Relawan Kesehatan Indonesia karena diduga terlibat tindak pidana korupsi terkait proyek pembangunan 30 puskesmas di Jakarta pada 2017 lalu, yang telah merugikan negara sebesar Rp. 300 miliar.Menurut Ketua Nasional Relawan Kesehatan Indonesia Agung Nugroho seluruh bukti dokumen dugaan korupsi proyek yang telah menghabiskan dana APBD 2017 hampir sebesar Rp.2 triliun rupiah itu, sudah diserahkan kepada KPK.“Pembangunan 30 Puskesmas yang menggunakan skema pekerjaan tahun tunggal itu, seharusnya rampung pada akhir tahun 2017 lalu. Sesuai aturan yang berlaku, jika pekerjaan belum selesai saat tutup buku akhir tahun maka sisa anggaran yang belum terserap, dikembalikan lagi sebagai sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA) 2017 ke kas negara”, ungkapnya.[caption id="attachment_73801" align="alignnone" width="300"] Relawan Kesehatan Indonesia di Gd. KPK saat melaporkan Djarot Saiful Hidayat
[/caption]Ia menjelaskan ada sejumlah kesamaan pola dan modus antara proyek pembangunan 18 Puskesmas di tahun 2016 dengan proyek pembangunan 30 puskesmas di tahun 2017, yang menggunakan lelang konsolidasi, memenangkan satu perusahaan dengan satu kontrak untuk mengerjakan banyak proyek.  Sistem ini berpotensi membuat proyek mangkrak atau terlambat.Agung menambahkan metode pembangunan menggunakan design and build yang terbukti gagal menepati waktu, tidak sesuai dengan janjinya dan tidak menggunakan proses perencanaan, sehingga menyulitkan pemeriksa menentukan kualitas bangunan dan membuat celah terjadinya korupsi yang merugikan negara sebesar Rp. 300 miliar.“Dengan demikian, mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat bersama Kepala Dinas Kesehatan, pejabat pembuat komitmen dan  kontraktor adalah  pihak yang bertanggung jawab atas dugaan korupsi pembangunan 30 Puskesman pada tahun 2017 lalu”, ujar Agung sambil menutup ceritanya. Laporan Shandi March dan Achmad Junaedi dari Jakarta.