Inilah Becak Amerika, Tempat Cari Jodoh

www.antvklik.com – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana mengizinkan becak beroperasi di jalanan Ibu Kota. Meski baru wacana, kehadiran becak di Jakarta menimbulkan perbincangan hangat di masyarakat. Dasawarsa 1980-an, becak dilarang mengaspal di Jakarta dan sekitarnya dengan alasan eksploitasi manusia.Fenomena becak tidak hanya di Jakarta. Tapi juga di kota-kota besar di Amerika Serikat seperti di New York dan Washington DC. Kehadiran becak ada sejak 10 tahun lalu.Lalu, apa beda becak di Negeri Paman Sam dengan di Jakarta.Di Jakarta, becak moda transportasi beroda tiga digunakan sebagai transportasi umum dan mencari rupiah. Sementara, fungsi becak di Amerika Serikat lebih pada sarana wisata. Becak di Amerika Serikat diimpor dari Asia.[caption id="attachment_73252" align="alignleft" width="300"] Becak di Amerika Serikat. (Sumber: VOA Indonesia) [/caption]Harga mengunakan becak di Amerika Serikat terbilang mahal. Setiap kota dan perusahaan becak memiliki perhitungan berbeda.Seperti di kota New York, biaya becak dihitung per menit. Satu menit berkisar 3-7 dollar Amerika Serikat atau setara dengan seratus ribu rupiah. Bayangkan jika terjebak kemacetan. Biaya becak bisa membengkak.Akhir-akhir ini, becak cukup populer di kalangan wisatawan karena dianggap eksotis dari Asia. Pemerintah kota setempat membuka lebar perusahaan becak karena dianggap sebagai moda transportasi ramah lingkungan dan bisa menyehatkan tukang becak.Sementara di Washington DC, becak digunakan sebagai sarana tur. Hitungan biayanya bukan per menit seperti di New York tapi seberapa banyak museum atau monumen dikunjungi. Biasanya, sekali jalan bisa menghabiskan 60 dollar Amerika Serikat atau sekitar 800 ribu rupiah.Becak bukan pilihan transportasi yang murah seperti halnya di Indonesia. Di Amerika Serikat, penarik becak tidak mengantungkan nafkah tapi sebagai pekerjaan sampingan atau sekedar berolahraga. Ada juga cara menemukan jodoh. Di sini, penarik becaknya muda dan ganteng.. Waahh… bisa kepincut nih.. (Sumber: VOA Indonesia)