tapi dia cukup membayar kekurangan atas perjalanannya di mesin
fare adjustment .”Mekanisme penalty
ini tidak berlaku lagi bersamaan dengan berlakunya penyelarasan tarif. Kini pengguna tiket harian berjaminan, THB yang turun di stasiun dengan jarak yang lebih jauh dari tarif yang tertera pada tiket, hanya perlu membayar selisih antara tarif yang dibayarkan pada transaksi awal dengan tarif yang seharusnya.Proses penyesuaian tarif ini dapat dilakukan melalui mesin penyelaras tarif, vending machine fare adjustment , maupun loket dua arah yang letaknya di dekat gate elektronik keluar stasiun. Saat ini sudah tersedia 26 mesin penyelaras tarif di 25 stasiun. Sementara penyelesaian kekurangan tarif di sejumlah stasiun lain yang belum tersedia mesin, dapat diselesaikan di loket dua arah atau pengguna akan dibantu petugas dalam melakukan penyelaras tarif ke loket.Pemberlakuan kebijakan penyesuaian tarif melalui hadirnya mesin penyelaras tarif, merupakan bentuk peningkatan pelayanan dari KCI dalam hal sistem transaksi tiket. Penyelarasan tarif juga merupakan mekanisme normal yang ada di sejumlah negara, yang kereta commuternya telah menerapkan sistem tiket elektronik. Diharapkan dengan hadirnya layanan ini para pengguna jasa dapat memanfaatkankannya secara optimal, terutama dengan beralih dari menggunakan tiket harian berjaminan ke kartu multitrip.Sementara itu, selain menghadirkan mesin penyelaras tarif, PT.KCI juga mendukung transportasi ka Bandara Soekarno Hatta, dan telah siap melakukan penyesuaian terhadap ketentuan dan sistem operasional kereta rel listrik, KRL. Salah satunya, PT.KCI telah melakukan penambahan ketentuan terkait barang bawaan yang diperbolehkan ke dalam KRL. Mulai 8 Januari 2018, pengguna tetap dapat membawa barang yang bisa dijinjing, atau diletakkan ada rak bagasi dengan ukuran maksimum 100 cm X 40 cm x 30 cm.Muhammad Nurul Fadhila menambahkan, “ Akan ada efektif tgl 8 Januari besok, kami memberlakukan perubahan tentang barang bawaan penumpang KRL, jadi kita selama ini sudah ada aturan di loket juga ada aturan bagasi dll. Nah dengan adanya KA Bandara untuk koper khususnya kami memberikan ukuran yg lebih besar boleh naik KRL jadi penumpang yg mau naik Kereta Bandara yg awalnya mungkin naik KRL dulu maka ukuran bagasi, tas yg dia bawa itu sudah kami sesuaikan dengan standar pesawat terbang.”Dengan perubahan ini, pengguna yang naik KRL sebelum maupun sesudah menggunakan KA Bandara, dapat lebih diakomodir kebutuhannya membawa barang bawaan dan koper. Penyesuaian ini bertujuan juga untuk tetap dapat memberikan pelayanan maksimal kepada pengguna jasa KRL. Serta memberikan kepastian bagi seluruh pengguna KRL, khususnya bagi yang ingin mengintegrasikan perjalanan KRL dengan Kereta Bandara Soekarno Hatta.Demikian Laporan Restu Wulandari, Alfia Sudarsono, dan Rahmat Aminuddin, dari Jakarta
Baca Juga :