Lahan baru itu selain lebih luas juga tidak berada ditengah tengah pemukiman. Ide Anies ini sempat mendapat protes justru dari jamaah yang tidak setuju lokasi masjid dipindah. Setelah melewati beragam pembicaraan dan diskusi akhirnya terjadi kesepakatan untuk pemindahan lokasi masjid.
"Setelah disepakati dan mulai dibangun, saya kembali lihat. Kerja keras panitia yang membuat masjid ini dalam waktu satu tahun bisa digunakan. Saya berharap masjid ini bisa jadi percontohan dalam hal pengelolaannya.Punya kegiatan yang diisi oleh lintas generasi, karena banyak masjid yang sekarang hanya dipegang oleh generasi tua,"kata Anies.
Bagi Ketua Dewan Pembina Masjid At Tabayyun, H. Ilham Bintang, sosok Anies tak hanya meresmikan masjid tapi juga "penemu" lokasi masjid yang sekarang berdiri megah.
"Hikmah dari semuanya, kehadiran Pak Anies ini bercerita soal kepemimpinan yang memberi solusi. Menyelesaikan masalah. Kita ingat benar bagaimana dulu ibu ibu yang justru menentang pemindahan ke lokasi yang sekarang"kata Ilham Bintang.
Sementara Ketua Dewan Kemakmuran Masjid, H. Marah Sakti bersyukur saat kepemimpinan Anies Baswedan pihaknya banyak diberi kemudahan ketika perjuangan mendirikan Masjid At Tabayyun sedang berjalan. Marah Sakti pun gembira lantaran perjuangan yang melelahkan itu akhirnya berakhir indah.
"Alhamdulilah Pak Anies bisa datang dan berkumpul setelah bareng bareng berjuang untuk mendapatkan izin mendirikan masjid ini. Proses perizinan dan pembangunan sempat terhambat karena ada gugatan ke PTUN. Saya berharap Pak Anies tetap sehat dan bisa menjadi pemimpin di masa yang akan datang,"kata Marah Sakti.