Cipete Creative District merupakan hasil inisiasi dari beberapa pelaku industri kreatif Cipete. Salah satunya Ahmad Romero Comacho atau akrab disapa Popo yang melihat bahwa Cipete sebagai tempat yang mewadahi ekosistem kreatif saat ini sedang melimpah ruah dengan segala macam kegiatan kreatif disemua bidang.
Hal tersebut yang ingin diangkat melalui media Cipete Creative District.
“Tujuan media Cipete Creative District itu sendiri adalah gue pengen orang-orang lihat Cipete dari sisi kreatif. Explore vibe Cipete sebagai melting pot, ini semua satu kesatuan. Gue pengen banget ngajakin audience, orang-orang yang entah awam atau udah tau Cipete kayak apa untuk ngeliat Cipete dengan kacamata yang berbeda,” ungkap Popo pada Sabtu (10/08).
Sementara itu, Andanu Prasetyo atau Tyo yang lebih dikenal sebagai pemilik Toko Kopi Tuku, pertama kali membuka kedai kopinya tersebut di Cipete. Ia melihat bahwa Cipete adalah tempat kolaborasi yang penuh dengan ide segar sehingga setiap orang bisa berpikir inovatif.
“Berawal dari teman-teman Pasar Kopi di Cipete berujung dengan kolaborasi dengan teman-teman ekonomi kreatif yang lain. Saya yakin sebuah niat baik akan menghasilkan hal baik juga, orang baik akan bertemu orang baik juga. Semoga Ekosistem baik melalui CCD ini akan memberikan trigger baik di daerah lain untuk mengangkat bisnis lokal terus berkembang dengan berbagai diferensiasi yang akan membuat perekenomian setiap daerah lebih berwarna, inklusif, dan berkelanjutan. Mari berbagi peran dan resiko dalam membangun hal baik yang akan dinikmati bersama kedepannya,” tambah Tyo dalam kesempatan yang sama.
Seperti diketahui sebelumnya Cipete Creative District adalah platform besar yang bertujuan untuk memperlihatkan kolaborasi antar komunitas kreatif dan pelaku bisnis yang ada di Cipete, dimana setiap interaksi dan hubungan hangat yang terjalin akan menambah nilai bagi wilayah Cipete.