Antv – Program makan siang gratis bagi anak sekolah dan santri, sejak usia prasekolah hingga SMA dan sederajat tidak hanya memberi manfaat bagi anak sekolah dan santri, namun juga mampu menggerakkan kewirausahaan lokal, karena kebutuhan penyediaan makan siang dalam jumlah besar setiap hari tersebut merupakan peluang bisnis.
Bayangkan jika dalam satu SD ada 300 murid berarti ada kebutuhan 300 porsi makan siang setiap hari. Ini peluang bisnis yang baik bagi para wirausahawan lokal.
"Setiap mata rantai penyediaan makanan ini adalah peluang, bahkan sesederhana menjadi tukang antar makanan dari tempat masak ke sekolah pakai motor atau mobil,” papar Ketua Aksi Sahabat Gibran (AksiBaGi) Dadi Krismatono, dalam simulasi makan siang sehat, bergizi, dan terjangkau di Kajen, Kabupaten Pekalongan.
Acara di Kajen ini diminati oleh para wirausaha maupun calon wirausaha lokal yang melihat program makan siang gratis ini sebagai peluang bisnis dengan permintaan yang stabil sepanjang tahun.
Melihat minat dari kalangan wirausaha itu AksiBagi yang dalam program simulasi ini telah berkolaborasi dengan Perkumpulan Penyedia Jasaboga Indonesia (PPJI) memasukkan materi menyiapkan bisnis jasaboga dan juga materi tentang keamanan pangan dan kebutuhan nutrisi untuk anak dan remaja.
Wakil Sekjen II PPJI Budi Syahmenan menilai, program makan siang gratis Prabowo-Gibran ini akan berkembang menjadi gerakan kewirausahaan lokal yang meluas.
Karena itu, lanjut Budi, PPJI mendukung program makan siang gratis Prabowo-Gibran karena akan menggerakkan industri jasaboga nasional yang berakar pada UMKM dan komunitas di sekitar sekolah.
Budi menjelaskan, dalam satu porsi makan siang, ada komoditas dengan rantai nilai yang bergerak.
Satu butir telur ayam saja, berarti sudah menggerakkan sektor peternakan, sektor perdagangan, usaha pengangkutan, hingga sampai di dapur tempat telur itu dimasak untuk menjadi hidangan makan siang.
“Jarang ada industri yang akarnya UMKM dan komunitas. Program makan siang gratis Prabowo-Gibran ini akan membuat industri jasaboga menggeliat tapi tetap berakar pada ekonomi rakyat,” ujar Budi.
“Kita sudah berjalan di lima kota atau kabupaten. Tiap titik dihadiri sedikitnya 500 orang yang antusias dengan program ini karena manfaatnya, baik kepada anak-anak kita, pemanfaatan biaya konsumsi rumah tangga, maupun peluang menjadi wirausaha. Tidak ada program capres-cawapres lain yang membawa dampak ekonomi seluas ini," tambah Dadi.
AksiBaGi menilai program ini penting untuk dikawal agar masyarakat menerima informasi yang utuh sehingga program ini nantinya dapat dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas manusia menuju Indonesia Emas 2045.