Lebih lanjut, Indonesia dengan kapasitas produksi yang besar dan sumber daya nikel yang melimpah, berada dalam posisi yang baik untuk memanfaatkan tren ini.
Indonesia dapat terus memperkuat perannya sebagai pemain kunci dalam rantai pasokan baterai EV global, tidak hanya memenuhi permintaan domestik tetapi juga kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan global akan nikel berkualitas tinggi.
"Indonesia sebagai salah satu produsen nikel terbesar di dunia, memainkan peran kunci dalam menyediakan nikel berkualitas yang dibutuhkan untuk pembuatan baterai lithium-ion, yang merupakan komponen vital untuk baterai kendaraan listrik. Nikel meningkatkan densitas energi baterai yang sangat penting untuk meningkatkan jangkauan dan efisiensi EV," kata Toto memaparkan.
Sebelumnya ramai diberitakan turunnya harga nikel dunia ini salah satunya dinilai karena dunia "kebanjiran" pasokan nikel RI. Co-Captain Timnas Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) Thomas Lembong (Tom Lembong) menyebut, anjloknya harga nikel saat ini dikarenakan hilirisasi nikel di Indonesia yang ugal-ugalan.
Pasar nikel untuk baterai kendaraan listrik (EV) global menunjukkan trend yang meningkat. Menurut data WoodMac tahun 2023 kebutuhan nikel untuk industry baterai sekitar 480 kt atau sekitar 15% konsumsi nikel global.
Diperkirakan jumlah ini akan terus meningkat, dan pada tahun 2030 kebutuhan nikel untuk industri baterai sebesar 1260 kt atau sekitar 26% konsumsi nikel global.
Nikel telah menjadi salah satu sumber daya mineral yang strategis di pasar global, karena bahan baku penting untuk industri baterai kendaraan listrik dan pembangkitan energi geotermal. Permintaannya pun diprediksi akan meningkat seiring tingginya tren energi baru-terbarukan (EBT).