Antv – Calon Wakil Presiden Nomor Urut 2, Gibran Rakabuming Raka melanjutkan serial kampanyenya lewat kegiatan “Gibran Mendengar” yang diselenggarakan di Red Bricks Café & Resto, Ambon, Provinsi Maluku, pada Senin (8/01/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Gibran ingin mendengar bagaimana aspirasi serta suara dari para anak muda, komunitas kreatif, pegiat UMKM, ekonomi kreatif, serta para musisi asal Kota Manise tersebut.
Sama seperti serial Gibran Mendengar sebelumnya di kota-kota lain, Gibran akan menampung satu persatu aspirasi dari tiap representasi kelompok.
Lewat hati ke hati sambil melinearkan aspirasi mereka ke dalam program kerja atau kebijakan yang akan dieksekusinya apabila terpilih di Pilpres 2024 nanti bersama sosok calon presiden yang didampingi Gibran, yakni Prabowo Subianto.
Kegiatan yang dimulai pada pukul 13.30 WIT tersebut, menghadirkan suasana yang hangat dan menggembirakan bagi rombongan tim kampanye Gibran.
Dimulai dengan sambutan lantunan lagu yang berjudul “Ale Rasa Beta Rasa” memberikan pesan akan pentingnya perdamaian khususnya ketika lagu ini menjadi sesuatu yang bermakna bagi warga di Kota Ambon pasca perang saudara di tahun 2004-2007.
Ambon yang dikenal dengan harmonisasi musiknya menjadi suatu niche khusus yang disorot oleh Gibran. Misalnya saja ketika Duta Musik UNESCO untuk Ambon, Ronny Loppies menjabarkan bahwa musik sendiri sudah menjadi bagian DNA dari masyarakat Kota Ambon.
“Ambon mempunyai DNA dan intuisi musik yang cukup tinggi. Ambonese punya frekuensi musik menengah, yang bisa mendekatkan satu dengan yang lain. Musik adalah tranformasi dari seni ke budaya. Karena musik jadi daily activities, jadi masuk ke budaya." ungkap pria yang juga menjabat sebagai Direktur Ambon Music Office.
Selain dari kelompok perwakilan musik, Gibran yang datang bersama istrinya juga turut mendengar aspirasi penting yang kaitannya erat dengan permasalahan sosial lingkungan di masyarakat, yakni terkait pengelolaan sampah.
Seorang pria bernama Jordi menceritakan pengalamannya dalam membangun komunitas swadaya yang peduli akan lingkungan. Dari pengalamannya tersebut, ia menyebutkan pernah membersihkan sekitar 12,8 ton sampah yang ada di kota yang dikenal akan keindahan pantainya tersebut.
“Kita pernah bersihin 12,8 ton sampah, itu salah satu kegiatan membersihkan sampah.”
Lanjutnya, ia juga mengungkapkan bahwa kendala yang terjadi dan dihadapi oleh Kota Ambon adalah masih kurangnya edukasi masyarakat terkait pengelolaan sampah beserta kebersihannya.
“Kendala, kita butuh waktu untuk menyelesaikan masalah ini karena merubah kebiasaan ga semudah menbalikan telapak tangan” ungkap Jordi
Masih banyak aspirasi yang disampaikan oleh para pegiat UMKM, ekonomi kreatif, hingga bahkan komunitas komedi setempat yaitu Stand-Up Kota Ambon.
Dalam posisi ini, Gibran yang berpengalaman dalam menjabat sebagai Walikota Surakarta ini mendengarkan seluruh aspirasi masyarakat Kota Ambon dan mengaitkan permasalahan-permasalahan yang ada cenderung mirip dengan yang terjadi di kota yang pimpinnya tersebut.
Misalnya saja perlu difasilitasinya acara-acara musik menarik yang bisa membangun harmonika kota hingga creative hub untuk mengasah minat kreatif para anak muda Kota Ambon.
“Saya kira semua anak muda disini setuju ya dengan pemerataan pembanguann, kita pengen tidak cuma di Jawa. Ambon ini luar biasa sekali, SDM nya luar biasa. Ambon mirip Solo. Solo tidak punya pertanian, perikanan. Pemasukan dari pajak restribusi khusus saja.” ungkap Gibran Rakabuming Raka sambil menyadari bahwa banyak potensi terpendam yang dimiliki Kota Ambon untuk dimaksimalkan seperti Kota Solo.
Gibran Mendengar di Kota Ambon ini memberikan banyak perspektif baru bagi putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut yang sedang maju dalam proses Pilpres 2024.
Harapannya, dari suara-suara anak muda dan masyarakat kota Ambon yang didengarnya, akan direalisasikan dalam berbagai bentuk kebijakan yang tentu bermanfaat bagi pembangunan kota tersebut.