Ahmad Kailani kemudian menyebut bahwa Prabowo merupakan Capres dengan jam terbang paling banyak dan sudah mengantongi pengalaman sebagai Calon Presiden.
“Jika dihitung dengan pencapresan tahun 2024, sudah hampir 20 tahun PS ikut bertarung dan berlatih untuk maju menjadi Presiden RI. Dari banyaknya pengalaman sebagai Capres jejaring politik PS bertambah dan menguat,” jelasnya.
“Dan di tangan orang yang tepat, jam terbang akan memberi dampak yang signifikan bagi yang memilikinya termasuk dalam dunia politik,” lanjutnya.
Terakhir, Kailani mengungkap bahwa dalam ranah personal, Prabowo tidak memiliki bentuk “cacat politik” yang dapat memicu kehancuran politiknya. Bahkan, Prabowo justru telah nerperan menarik masuk berbagai tokoh yang dulunya memiliki potensi politik besar.
“Ketiga, secara personal tidak ada "cacat politik" yang dimiliki PS yang berpotensi memicu kehancuran politiknya. Tidak ada skandal yang dilakukan PS sejak ia terjun sebagai politisi,” jelasnya.
“Bahkan jejak digital mengungkap sebaliknya, PS dengan telaten telah banyak menarik masuk anak-anak muda yang berpotensi ke dalam arena politik, sebut saja Presiden Jokowi, Anies Baswedan, Ahok dan lainnya,” ungkap Kailani.
Ia pun menyebut salah satu bentuk ketulusan Prabowo adalah saat Menteri Pertahanan (Menhan) itu mau masuk ke dalam kabinet Joko Widodo, yang saat itu dinilai sangat beresiko.