“Jadi tidak aneh jika kemudian ada komunitas muslim mendukung Israel karena Amerika juga mendukungnya,” ujar Robi.
Robi juga mengatakan bahwa umumnya, masyarakat muslim di dunia mendukung Palestina lebih banyak dikaitkan dengan persamaan agama.
“Selebihnya barulah pada isu-isu kemanusiaan,” ujar Robi yang juga ketua Prodi Hubungan Internasional UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Menurut Robi bahwa secara kasus, jika boleh dikatakan nasib Muslim Uyghur, itu sama dengan masyarakat Palestina.
“Keduanya, sama-sama sedang memperjuangkan kemerdekaan. Palestina terhadap Israel dan Uighur terhadap China. Oleh karena itu, komunitas Muslim Uyghur di Amerika itu harusnya mendukung Palestina jika dilihat dari persamaan nasib,” jelas Robi.
Kemudian, pemandu Podcast Rumah Moderasi Sofyan Tsauri mengatakan bahwa apakah sikap Muslim Uyghur ini terkait dengan sikap politik sebab sebelumnya Israel telah mendukung perjuangan Muslim Uighur dengan mengecam pemerintah China atas dugaan pelanggaran HAM atas Uighur. Selain juga, kata Sofyan bahwa Palestina saat itu mendukung kebijakan China atas Uighur.
Meskipun begitu, kata Robi bahwa peristiwa konflik Israel-Palestina pada Oktober lalu, bukan hanya terkait politik tetapi juga persoalan kemanusiaan yang tidak bisa lagi menggunakan instrumen apapun kecuali atas dasar kemanusiaan.