Antv – Hasil survei Kementerian Ketenagakerjaan mengemukakan bahwa sekitar 88 persen perusahaan mengalami kerugian akibat dari pandemi COVID-19 yang terjadi mulai tahun 2020.
UMKM juga terkena dampaknya dengan adanya penurunan permintaan, produksi, dan keuntungan yang mencapai 90 persen. Mereka yang mampu bertahan adalah perusahaan-perusahaan yang mudah beradaptasi dan siap mengantisipasi perubahan.
Dunia pasca pandemi memberikan sejumlah ketidakpastian lebih lanjut. Selama pandemi berlangsung transformasi digital mengalami akselerasi yang luar biasa menyebabkan celah adapatasi yang semakin besar bagi perusahaan-perusahaan.
Disrupsi teknologi terutama dalam bidang Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) menyisakan banyak pertanyaan dan perluang tentang arah perubahan kehidupan manusia di masa depan dan perusahaan harus siap dalam mengantisipasinya.
Nyalacan adalah perusahaan yang bergerak di bidang konsultasi manajemen bisnis yang berfokus pada pelaksanaan program pelatihan, coaching dan pendampingan implementasi proyek bagi korporasi-korporasi dalam mengelola perubahan dan menjadi lebih Agile (lincah) dalam beradaptasi dengan dinamika perubahan dunia pasca pandemi.
Nyalacan lahir dari kolaborasi dengan Cariilmu, sebuah lembaga pelatihan yang sudah lama bergerak di bidang education technology yang didirikan oleh Muhammad Irsan yang kerap disapa Coach Ican.