Anggota keluarga yang berkuasa akan berusaha untuk mewariskan jabatan atau kekuasaan politiknya kepada anggota keluarga lain, seperti anak, saudara, atau kerabat dekat.
Dan Politik dinasti seringkali menghasilkan monopoli kekuasaan di mana keluarga tertentu mendominasi semua aspek pemerintahan, seperti eksekutif, legislatif, atau yudikatif.
Akibatnya Anggota keluarga yang menduduki jabatan politik mungkin akan berpindah-pindah jabatan atau posisi dalam pemerintahan untuk mempertahankan kendali atas kekuasaan.
Dan Politik dinasti seringkali menjadi subjek kritik dan kontroversi, terutama jika keluarga tersebut terlibat dalam tindakan korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, atau pemberian pekerjaan publik kepada anggota keluarga mereka.
Tidak semua politik dinasti memiliki konotasi negatif, dan dalam beberapa kasus, keluarga yang aktif di politik dinasti telah membuktikan diri dengan kinerja yang baik dalam pemerintahan.
Namun, praktik politik dinasti sering kali menimbulkan keprihatinan terkait dengan ketidaksetaraan, transparansi, dan akuntabilitas dalam sistem politik.