Namun menjelang penutupan pasar sekunder, saham akhirnya bergerak naik hingga akhirnya ditutup dengan harga Rp 2.200.000 per lembar saham. Dengan jumlah lembar saham KBM App yang berjumlah 40.154 lembar, harga terbaru tersebut valuasi KBM App meningkat menjadi Rp 88.338.800.000.
Ini menunjukkan nilai valuasi KBM App meningkat 20-an % dibanding tahun lalu yang mencapai Rp 75.000.000.000 saat pertama kali di jual.
CEO KBM App, Isa Alamsyah mengungkapkan, perkembangan positif secondary market ini membuat langkah KBM App semakin mantap menuju IPO.
“Dengan pencapaian ini KBM App berharap langkah menuju IPO semakin dekat, karena KBM App sejak awal didirikan hingga saat ini masih menjadi salah satu start up paling sehat di Indonesia yang selalu berhasil membukukan keuntungan, tidak membakar uang, dan secara konsisten meningkatkan valuasi. Sampai jumpa di IPO KBM di masa tahun mendatang,” ungkap Isa Alamsyah CEO KBM App.
Selain itu, Fundex seputar Secondary Market KBM App Agung Wibowo CEO Fundex juga menjelaskan “Securities crowdfunding (SCF) memungkinkan UKM dan Startup untuk menerbitkan saham dan mendapat permodalan dari publik. KBM merupakan satu-satunya startup yang telah berhasil merilis saham di pasar primer dan memperjualbelikan saham tersebut di pasar sekunder FundEx sebagai platform Securities Crowdfunding. Hal ini merupakan sebuah gebrakan baru bagi UKM dan startup di Indonesia. Melalui pendanaan SCF, UKM dan Startup dapat mengembangkan usahanya sehingga bisa mencapai scalability yang ditargetkan. KBM sendiri memiliki peta jalan menuju IPO dalam satu atau dua tahun mendatang dan sedang sangat serius dalam proses persiapan untuk menuju kesana. Selamat pak Isa Alamsyah dan KBM yang telah berhasil dalam secondary market fundex kemarin dengan volume transaksi sebesar Rp. 267.672.000 dengan kenaikan harga saham sebesar 20%. Tentunya juga disupport dengan perbaikan kinerja dan performance yang luar biasa dari KBM dalam beberapa bulan ini," jelasnya.