Antv – Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan bahwa ASEAN tidak boleh menjadi proksi dari pihak mana pun. Selain itu, Presiden juga menekankan pentingnya menjaga sentralitas dan kesatuan sebagai modal utama ASEAN.
Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, mendampingi Presiden saat menerima kunjungan kehormatan Menlu ASEAN dan Sekretaris Jenderal ASEAN, pada Jumat, (03/02/2023).
“Bapak Presiden menekankan pentingnya penghormatan terhadap prinsip-prinsip demokrasi hukum internasional, hak asasi manusia sesuai dengan apa yang di dalam Piagam ASEAN,” kata Menlu.
Selain itu, Presiden juga menggarisbawahi bahwa lima poin kesepakatan para pemimpin ASEAN atau five point of consensus menjadi kesepakatan utama dalam membantu penyelesaian masalah di Myanmar.
“Presiden juga menekankan bahwa five point of consensus akan tetap menjadi mekanisme utama ASEAN di dalam meng-address isu atau perkembangan di Myanmar,” ucap Menlu.
Menlu Retno juga menjelaskan hal lain yang ditekankan Presiden Jokowi kepada para Menteri Luar Negeri ASEAN, yaitu mengenai dorongan agar ASEAN menjadi episentrum pertumbuhan ekonomi di tengah gelapnya proyeksi ekonomi dunia. Presiden pun mengingatkan agar negara-negara ASEAN bersama-sama menjaga stabilitas perdamaian di kawasan untuk mewujudkan hal tersebut.
“Jadi intinya itu yang disampaikan Bapak Presiden. Dua hal tetapi sangat substantif, sangat signifikan dan apa yang disampaikan Bapak Presiden tadi diapreasiasi oleh semua Menteri Luar Negeri ASEAN,” kata Menlu.