Sebanyak 2025 Kacamata Akan Dibagikan Gratis untuk Anak Penderita Katarak Kongenital

Bagi kacamata katarak gratis
Bagi kacamata katarak gratis (Foto : )

ANTVKlik - Sebanyak 2025 pasang Kacamata Khusus diberikan secara gratis oleh Optik Tunggal kepada anak-anak berusia hingga 10 tahun yang mengalami katarak Kongenital sejak lahir.

Dalam Jumpa pers yang dilaksanakan pada Kamis (13-10-2022) pada sebuah hotel di kawasan Jakarta Pusat, pemberian donasi berupa 2025 pasang kacamata ini diberikan secara simbolis kepada keluarga pra-sejahtera.

Kedepan, pihaknya akan terus melaksanakan pemeriksaan mata dan pembagian kacamata bagi yang membutuhkan secara door to door.

Sebelumnya, pemberian kacamata ini sudah dilaksanakan pada tahun 2019 lalu namun akibat pandemi, membuat program ini hanya dapat menyasar ke 90 anak.

Untuk itu dengan mereda nya Pandemi Covid 19, perusahaan yang bergerak dibidang layanan kebutuhan penglihatan ini mengajak perusahaan lensa ternama dunia dari Jerman untuk membantu memberikan 2025 pasang kacamata kepada anak di seluruh Indonesia.

"Saat mengetahui betapa sulitnya mendapatkan kacamata khusus untuk anak-anak yang menderita katarak kongenital ini, kami memutuskan untuk memberikan bantuan khususnya bagi anak-anak dari keluarga pra-sejahtera. Kami langsung menghubungi mitra kami salah satu pembuat lensa terbaik di dunia, ZEISS di Jerman, untuk membuatkan lensa khusus bagi anak-anak penderita katarak kongenital," ujar Alexander Kurniawan selaku CEO Optik Tunggal usai jumpa pers.

 

img_title
Kacamata katarak gratis. (Foto : -)

 

 

 

Selain sulit, kacamata untuk penderita katarak Kongenital ini juga terbilang mahal. Untuk mendapatkan satu pasang kacamata tersebut para orang tua harus merogoh kocek sekitar 10 hingga 12 juta rupiah.

Maka dari itu dengan adanya pembagian kacamata secara gratis ini masyarakat yang tergolong pra-sejahtera sangat terbantu.

"Alhamdulillah, sangat terbantu. Sekarang Perkembanganya aktif" tutur Linda sambil menahan haru.

Anak penderita Katarak Kongenital umumnya lahir dari kehamilan bermasalah yang sering kali tidak disadari orang tua.

Ciri-ciri penyakit ini ialah memiliki mata yang diselimuti lapisan putih yang membuatnya tidak bisa melihat dan merespon gerakan di sekitarnya.

Jika tidak ditangani dengan benar, masalah katarak kongenital pada anak akan memengaruhi tumbuh kembang anak yang berlangsung di 1000 hari pertamanya.

"83% dari kemampuan manusia mengolah informasi berasal dari indra penglihatan. Siklus kehidupan manusia sejak lahir sampai lansia memerlukan penglihatan sebagai jendela dunia. Itu sebabnya kita harus menjaga dan memastikan kesehatan indra penglihatan dan mengambil langkah-langkah yang benar untuk mengatasi masalah penglihatan termasuk pada anak-anak," sambut Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2014 - 2019 Prof. Dr. dr. Nila Djuwita Faried Anfasa Moeloek, Sp.M (K) yang turut hadir pada acara tersebut.

Sementara itu aktris Asri Welas yang turut menjadi pembicara dalam kegiatan tersebut memberikan pesan kepada wanita untuk melakukan vaksinasi Rubella, hal tersebut dilakukan sebagai langkah pencegahan anak terlahir Katarak Kongenital.

Sebagaimana diketahui, Asri memiliki satu buah hati yang mengidap katarak kongenital atau gangguan penglihatan sejak lahir.

Putra kedua yang bernama Rayyan Gibran Ridharaharja, diketahui katarak setelah usia kurang lebih 3 bulan.

"Anak-anak yang lahir dengan katarak itu biasanya ada masalah dikehamilan, sebaiknya saat sebelum menikah jalani vaksin Rubela. Jadi ketika saat hamil tidak memiliki kecenderungan punya bayi dengan katarak kecil," ungkap Asri Welas dalam Acara Optik Tunggal Donasi 2025 Kacamata Katarak.

Sehubungan dengan itu, Asri mengatakan sang anak termasuk beruntung karena tidak memiliki banyak virus di tubuhnya. Ibran hanya memiliki virus di bagian mulut, sehingga menghambat perkembangan bicara dan baca sang anak.

Gejala awal katarak kongenital pada anak-anak biasanya terlihat pada pupil yang berwarna putih. Penyebabnya antara lain infeksi intra uterin dari ibu hamil ke janin yang merupakan genetik diturunkan dari orang tua, penyakit metabolik pada janin, dan atau kelainan mata lainnya.

Penyembuhan yang disarankan adalah operasi sedini mungkin begitu anak didapati mengalami katarak kongenital.

Teknik operasi katarak kongenital sangat berbeda dengan teknik operasi katarak pada orang dewasa dan jika teknik operasi ini salah dilakukan (melakukan teknik operasi katarak dewasa pada katarak kongenital pada anak) maka hampir bisa dipastikan 100% anak akan kembali buta karena katarak akan muncul kembali.

Operasi katarak pada anak harus dilakukan segera, jangan terlambat. Setelah operasi bedah, rehabilitasi visual harus dilakukan secepatnya. Kacamata khusus ini harus segera diberikan agar anak dapat melihat lebih jelas dan mencegah amblyopia atau mata malas.

Untuk itu bagi masyarakat yang kini sedang mangalami kesulitan akibat Katarak Kongenital dan berkeinginan mempunyai kacamata tersebut bisa mendaftarkan diri ke nomor Whatsupp 081187555192.