Wabah cacar monyet hingga saat ini terus berkembang di seluruh dunia. Banyak orang yang telah dikonfirmasi terkena virus tersebut dengan gejala yang ringan dan pulih tanpa perawatan khusus. "Di sebagian besar kasus, penyakit ini relatif ringan.
Penyakit ini dapat merusak dan juga menjijikkan, tetapi mereka akan sembuh dengan sendirinya, meskipun mungkin perlu waktu," kata Dr. William Schaffner, seorang profesor kedokteran di Sekolah Kedokteran Universitas Vanderbilt dikutip dari CNN Internasional pada Senin, 22 Agustus 2022.
Sementara itu, FDA (Food and Drug Administration) Amerika Serikat belum menetapkan secara khusus soal terapi dan pengobatan cacar monyet. Namun, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat telah membuat obat antivirus tecovirimat. CDC mengatakan bahwa obat tersebut dapat dipertimbangkan untuk pasien cacar monyet yang memiliki penyakit bawaan dan berisiko terkena penyakit parah.
Data mengenai jumlah pasien cacar monyet yang termasuk dalam kategori ini masih terbatas. Tetapi Dr. Mary Foote, direktur medis Kantor Kesiapsiagaan dan Tanggapan di Departemen Kesehatan dan Kebersihan Kota New York mengatakan pekan lalu bahwa proporsi kasus cacar monyet yang parah di kota itu lebih tinggi dari yang diperkirakan.
Foote mengatakan bahwa penyedia di sana telah memulai pengobatan dengan tecovirimat untuk hampir 70 pasien dan jumlah kasus yang terkonfirmasi di kota tersebut telah mencapai 336 orang.
Vaksinasi Sebagai Upaya Pencegahan dan Pengurangan Penyakit
Menurut CDC, cacar monyet dapat menyebar dari orang ke orang dengan cara yang berbeda, baik kontak secara langsung maupun tidak langsung. Kontak fisik langsung dapat terjadi jika terkena ruam kulit akibat infeksi cacar monyet dan sekresi pernapasan yang dapat menular selama tatap muka atau kontak fisik hubungan seksual.
Sedangkan kontak tidak langsung dapat terjadi jika menyentuh barang-barang seperti pakaian yang telah terkena ruam kulit atau cairan tubuh. Dr. Anthony Fauci, pakar penyakit menular terkemuka di negara itu mengatakan pada hari Senin bahwa wabah itu sangat memengaruhi pria yang berhubungan seks dengan pria.
"Jika demikian, berarti itu hanya penyakit laki-laki gay? Tidak, bukan seperti itu," katanya dikutip dari CNN Internasional pada Senin, 22 Agustus 2022. "Tetapi dalam keadaan jenis perilaku tertentu, penyebaran bisa terjadi, itulah alasan mengapa--meskipun Anda tidak bermaksud menstigmatisasi-Anda harus memberi tahu masyarakat tentang bahayanya, dan Anda harus memberi tahu dokter yang merawat orang-orang ini agar mereka tak melewatkan diagnosisnya," jelasnya.
Vaksin Jynneos adalah satu-satunya yang telah disetujui oleh AS untuk mengatasi wabah cacar monyet. Vaksin cacar yang disebut ACAM2000 juga telah disetujui dan dapat digunakan selama wabah ini.
CDC mengatakan vaksinasi mungkin direkomendasikan untuk orang-orang yang memiliki kontak dekat dengan seseorang yang telah terinfeksi, mereka yang mungkin telah terpapar dan mereka yang berisiko tinggi terpapar cacar monyet, seperti tenaga medis dan pekerja laboratorium.
Departemen Kesehatan dan Pelayanan Publik (HHS) Amerika Serikat mengumumkan pada bulan Juni bahwa mereka akan memberikan vaksin kepada orang-orang yang terkonfirmasi dan terduga terpapar, termasuk pria dengan lebih dari satu pasangan seks.
CDC merekomendasikan vaksinasi dalam waktu empat hari setelah paparan cacar monyet dan mengatakan bahwa jika seseorang mendapatkan vaksin empat hingga 14 hari setelah terpapar, mungkin masih akan berguna untuk meredakan gejala.
"Keuntungan dari vaksinasi adalah bahwa orang yang mungkin telah terkena cacar monyet--sebelum timbul ruam--dapat mengambil manfaat dari vaksinasi baik dalam mencegah spektrum penuh penyakit atau dalam mengurangi keparahannya," kata Dr. Jay. Varma, profesor ilmu kesehatan populasi di Perguruan Tinggi Kesehatan Weill Cornell. Vaksin Jynneos diberikan dalam dua dosis, dengan interval empat minggu.
FDA telah menyetujuinya berdasarkan hasil studi yang mengukur tingkat antibodi manusia yang divaksinasi serta studi kemanjuran pada hewan.. "Tingkat efektivitas belum ditentukan.
Tetapi vaksin memiliki beberapa manfaat, saya pikir itu cukup jelas," ujar Scaffner.
Yang Harus Dilakukan Jika Didiagnosis Cacar Monyet
Tanda-tanda infeksi cacar monyet biasanya dimulai delam waktu tiga minggu setelah terpapar dan termasuk gejala flu seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, sakit tenggorokan, batuk, kedinginan, dan kelelahan. Ciri khas cacar monyet meliputi pembengkakan kelenjar getah bening dan ruam.
CDC mengatakan ruam bisa terlihat seperti jerawat atau lecet, dan mungkin muncul di berbagai bagian tubuh, mulai dari wajah hingga area genital.
"Dalam banyak kasus, kami mendorong orang yang berisiko dan telah muncul ruam untuk berkonsultasi segera. Agar segera diketahui apakah itu cacar monyet atau infeksi lainnya, seperti herpes dan infeksi bakteri," kata Dr. Roy Gulick, Kepala Divisi Penyakit Menular di Pusat Pengobatan Weill Cornell.
Orang yang didiagnosis cacar monyet harus mengisolasi diri di rumah. Jika memiliki ruam atau gejala lain, maka harus segera mengisolasi diri dari anggota keluarga dan hewan peliharaan. WHO juga merekomendasikan pada para penderita cacar monyet agar tidak menyentuh ruam kulitnya karena dapat memperparah penyebaran penyakit.
Sebagian Besar Kasus Cacar Monyet Hilang Dengan Sendirinya
"Sebagian orang yang beruntung akan sembuh dengan sendirinya. Sebagian yang lain mungkin ingin meredakan gejala, seperti dengan Tylenol, tetapi mereka tidak memerlukan pengobatan antivirus langsung," tutur Schaffner. Pedoman WHO untuk pekerja medis mengatakan jika aceminophen dapat digunakan untuk mengelola demam dan nyeri ringan. "Jika ada rasa sakit ringan di area luka, analgesik topikal bisa membantu," tambah Dr. Timothy Wilkin, profesor kedokteran di Perguruan Tinggi Kesehatan Weill Cornell. "Kadang-kadang, orang merasa gatal, jadi kami bisa menawarkan antihistamin yang dijual bebas," kata Gulick.
Pengobatan Penyakit Parah
CDC telah menyediakan obat antivirus tertentu selama wabah melalui jalur yang disebut area perluasan. Mereka mengatakan jika obat antivirus yang disebut tecovirimat dapat dipertimbangkan untuk orang dengan penyakit cacar monyet yang parah, seperti sepsis, radang otak, atau kondisi lain yang perlu perawatan inap.
Obat tersebut juga dapat dipertimbangkan untuk orang yang berisiko tinggi terkena penyakit parah, termasuk orang dengan kekebalan tubuh rendah karena HIV/AIDS, eksim, anak-anak, wanita hami, dan komplikasi lain seperti infeksi bakteri.
Orang yang memiliki gejala di area berbahaya seperti mata, mulut, alat kelamin, dan anus juga dapat dipertimbangkan untuk perawatan. CDC juga mengatakan ada tiga obat lain, yakni cidofovir, brincidofovir dan Vaccinia Immune Globulin Intravena, yang dapat dipertimbangkan untuk pengobatan cacar monyet.
Tetapi, para ahli mengatakan jika obat tersebut kurang relevan karena ketidakpastian tentang apakah ketiganya memiliki manfaat yang lebih besar daripada risiko. Cidofovir misalnya, Gulick mengatakan jika pengobatan dengan cidofovir bisa berdampak negatif pada ginjal.
Tantangan Dengan Tecovirimat
Lilian Abbo, asisten kepala petugas medis untuk penyakit menular di Sistem Kesehatan Jackson Miami berkata bahwa sebagian besar permintaan tecorivimat adalah untuk orang yang memiliki keganasan atau kondisi imun yang buruk.
Wilkin, perawat pasien cacar monyet di New York, mengatakan jika yang utama tecovirimat digunakan untuk luka di bagian dubur dan wajah yang parah dan berpotensi merusak dan komplikasi. Dia menambahkan bahwa obat yang digunakan pada sejumlah orang dengan sistem kekebalan yang lemah justru beresiko berkembang menjadi penyakit yang lebih parah. Penyedia layanan medis dapat meminta akses ke tecovirimat dengan menghubungi departemen kesehatan negara bagian masing-masing atau CDC.
Dokter telah menjelaskan sejumlah langkah yang harus ditempuh, eperti tes laboratorium dan pengisian formulir persetujuan yang diperlukan untuk mendapatkan akses pada obat. Situs web CDC, pada Jumat lalu juga telah mengindikasi foto dan sampel lukasebagai langkah-langkah opsional yang diperlukan untuk mendapatkan obat tecovirimat.
"Sebagai gambaran, dalam percakapan saya dengan beberapa penyedia perawatan kami, antara semua formulir dan persyaratan administrasi, kunjungan pasien untuk memulai perawatan dapat memakan waktu antara 1,5 hingga 3 jam,"kata Foote. Fauci mengatakan bahwa FDA dan CDC tengah berupaya untuk mengurangi persoalan dokumen dan administrasi yang diperlukan.
Masalah lain yang dihadapi para dokter adalah kurangnya data yang tersedia untuk membantu memandu keputusan pengobatan. Wilkin membandingkan pengalama merawat pasien cacar monyet dengan masa-masa awal andemi Covid-19, ketika tidak ada penelitian yang kuat untuk memandu keputusan pengobatan.
"Kami memiliki tekanan untuk menggunakan apa yang kami dapatkan, tetapi sebagai peneliti kami juga perlu membuktikan bahwa hal ini benar-benar berfungsi dan aman," kata Gulick. "Cara terbaik untuk melakukannya adalah uji klinis yang harus diacak dan plasebo," tambahnya.