Menurut Taufik Tanjung, salah seorang penggagas Liga Minang Serantau Liga Minang Serantau 2022 ini dipersiapkan dalam kurun waktu enam bulan. "Liga Minang Serantau 2022 ini kami persiapkan dalam kurun waktu enam bulan.
Alhamdulillah lima tim ikut meramaikan, dan pertandingan kami langsungkan satu hari, dengan sistem setengah kompetisi. Tiap tim bertemu semua," kata Taufik Tanjung. Lima tim yang meramaikan Liga Minang Serantau di Stadion JIS itu adalah tim Minang Old Star 20 atau MOS 20 DKI Jakarta, MOS Bengkulu, MOS 20 Jambi, MOS 20 Pakanbaru dan Payakumbuh Selection.
Pertandingan memainkan dua kategori, pemain usia 35 ke atas, dan Usia 50 tahun ke atas, sehingga total ada 10 tim yang terlibat. Sekurangnya ada 250 pemain dari 10 tim tersebut. Gelaran ini juga dihadiri legenda sepakbola asal Padang, Oyong Liza dan Ishak Liza, serta legenda Dede Sulaeman dan Hadi Ismanto.
Awalnya Iseng Iseng
Penggagas Liga Minang Serantau lainnya, Junaidi, bersaksi, bahwa awalnya hanya melibatkan orang orang minang yang merantau di Jakarta, yang berkumpul di tim Minang Old Star 20 atau MOS 20 Jakarta, dan Payakumbuh Selection. Penggunaan angka 20 di MOS 20 adalah merujuk pada tahun didirikannya Minang Old Star. "Jadi awalnya iseng iseng. Kami bertanding antar kami, itu berlangsung 5 Nopember 2020," kata Junaidi, pendiri tim Payakumbuh Selection.
Dari iseng iseng itu, berubah jadi serius. Taufik dan Junaidi melemparkan gagasan membentuk Liga Minang Seratau, dengan peserta lebih banyak dan melibatkan daerah daerah yang sudah punya tim MOS. "Karena sepakbola olahraga populer. Di mainkan di mana mana. Jadi ide kami cepat disambut," tambah Taufik Tanjung, yang juga sesepuh tim MOS Jakarta.
Menurut Taufik, Ide positif itu disambut baik oleh organisasi Induk Keluarga Minangkabau (IKM), yang dipimpin Komjen Pol. Boy Rafly Amar. "IKM filosofi utamanya, mengikat erat tali keluarga dan silaturahmi antara warga minang. Sepakbola bisa mewujudkan itu.