Beda Pendapat Nicholas Sean dan Enzy Storia tentang Perempuan

Untitled1
Untitled1 (Foto : )
Nicholas Sean atau yang biasa dikenal Sean, merupakan putra dari Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Akhir-akhir ini ia menjadi sorotan publik lantaran dirinya mempunyai prinsip yang keras.
Sean pernah mengaku jika dia tidak ingin menikah ataupun dekat dengan lawan jenis. Selain itu Sean juga sempat mengaku jika dirinya merasa tidak harus menikah karena bukan hal yang wajib untuk mendapatkan kebahagiaan. Pernyataanya tersebut sontak membuat dirinya kini menjadi perbincangan publik. Ia kerap diundang untuk menjadi bintang tamu di berbagai acara. Salah satunya acara podcast KUY Entertainment yang dihadiri dengan Arafah serta dipandu dengan Enzy Storia. Dalam podcast tersebut Enzy merasa penasaran tentang pandangan Sean terhadap seorang perempuan, dimana saat ini masih banyak kasus tentang pelecehan terhadap perempuan. “Perempuan ya, mereka kayak gimana ya, very sensitive, menurut saya. Kayak pake perasaan, perempuan itu lebih pentingin perasaan. Jadi kayak dikit-dikit bisa tersinggung. Menurut saya perempuan gitu dan pasti pemikirannya beda gitu. Kalau perempuan pasti lebih mementingkan security, mereka mau nikah, mereka mau punya anak,” ungkap Sean, dikutip pada Kamis, 4 Agustus 2022. [caption id="attachment_552216" align="alignnone" width="1366"]
Foto : Tangkapan Layar YouTube KUY Entertainment[/caption] Menurut Sean seorang laki-laki mempunyai pemikiran yang berbeda dengan perampuan, dia mengatakan jika laki-laki menyukai tantangan dan jika tantangan tersebut usai maka mereka akan mencari tantangan lain. Sean juga mangatakan jika perempuan ingin setara dengan laki-laki atau melebihi laki-laki itu merupakan hal yang lucu baginya. Atas pernyataanya tersebut Enzy pun memberikan sebuah nasihat mengenai pendapat Sean. “Kamu kan orang yang berpendidikan, maksudnya belajar juga dan tahu sejarah-sejarahnya juga. Kalo menurut aku sih kayak memang perempuan dari zaman dulu tuh sangat ditindas, tidak bisa speak up. Cuman menurut aku dengan era sekarang senengnya banyak wanita lain yang speak up dan akhirnya menjadi pemimpin negara,” jelas Enzy. Enzy memang tidak menyangkal atas pendapat Sean mengenai perempuan lebih lebih menggunakan perasaan. Namun bukan berarti perempuan tidak bisa mengambil keputusan dan memimpin sesuatu. “Karena ya hidup kita sekarang harus equal apapun itu ya. Kayak kesetaraan gender, agama, gitu-gitu. Kayak rasis itu orang udah mulai banyak yang speak up lah untuk itu. Jadi menurut aku tidak ada salahnya untuk melihat dari sisi positifnya bukan cuman negatifnya,” sambung Enzy.