Anggota III BPK RI Achsanul Qosasi menyatakan kekagumannya dengan fasilitas command center yang dimiliki Kementerian Sosial. Achsanul menyatakan baru mengetahui ada fasilitas canggih di Kementerian Sosial.
"Saya baru tahu ada fasilitas seperti ini di Kementerian Sosial. Saya kira ini sangat membantu respon cepat dalam penanganan bencana," kata Achsanul saat mengunjungi ruang Command Center di Gedung Cawang Kencana (27/07).Achsanul hadir di untuk Cawang Kencana dalam kaitan dengan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Kementerian Sosial TA 2021. BPK RI memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).Di sela-sela kunjungan tersebut, Menteri Sosial Tri Rismaharini mengajak Achsanul menyaksikan operasional Command Center yang terletak di lantai dasar Gedung Cawang Kencana.Di sini dilengkapi dengan tampilan layar digital berbagai ukuran yang memproyeksikan image. Mensos menjelaskan apa saja informasi yang ditayangkan pada layar.Di antaranya tampilan adalah titik-titik lumbung sosial. "Apa itu lumbung sosial?" kata Achsanul. Mensos menjelaskan, lumbung sosial merupakan cadangan kebutuhan para penyintas bencana."Isinya mulai dari bahan makan, selimut, kapal karet, tenda, pemurni air, dan sebagainya," kata Mensos. Lumbung sosial didirikan Kemensos di kawasan rawan bencana agar tetap terakses pada kebutuhan hidup selama menunggu bantuan lebih lanjut."Di sini ada tombol-tombol yang bisa menampilkan petugas Tagana dan pendamping sosial di lokasi tertentu. Kalau tombol ini berisi informasi tentang isi bantuan di lumbung sosial," kata Mensos.Achsanul tampak memperhatikan dengan seksama penjelasan Mensos. "Kalau garis biru itu apa ya?" Achsanul bertanya.Petugas menjelaskan garis biru adalah garis imaginer yang menghubungkan lumbung sosial ke sentra Kemensos terdekat. Atas penjelasan Mensos, Achsanul tampak puas.Penyimpan Command Center didorong dari pengalaman Mensos selama turun ke lapangan. Baik dalam mengecek lokasi bencana, masalah korban asusila, disabilitas, dan berbagai permasalahan sosial lainnya.Mensos menyatakan, kebutuhan terhadap informasi kadang sulit dipenuhi, khususnya di lokasi bencana. Pada akhirnya, penanganan masalah tidak bisa dilakukan dengan cepat. Seperti gempa NTT atau erupsi Gunung Semeru.Command center diharapkan informasi dan koordinasi bisa dilakukan lebih cepat dan akurat.
Baca Juga :