Fakta dibalik kekalahan Nepal 7-0 dari Indonesia di Kualifikasi Piala Asia 2023. Pelatih Nepal Abdullah Al-Mutairi ternyata sudah pesimis raih kemenangan jelang lawan Timnas Indonesia.
Nepal akhirnya dibantai 7-0 oleh Timnas Indonesia di laga terakhir Grup A Kualifikasi Piala Asia 2023 karena sang pelatih sejak Abdullah Al-MutairiPelatih Nepal Abdullah Al-Mutairi sejak awal menyatakan Timnas Nepal tidak ada harapan bersaing memperebutkan tiket Piala Asia 2023. Pelatih asal Kuwait ini ternyata sudah pesimis sebelum keberangkatan timnya ke babak Kualifikasi Piala Asia 2023 di Kuwait.Seperti diketahui, pada laga pertama, Nepal takluk dari pemuncak klasemen Yordania dengan skor 0-2. Timnas Nepal kemudian takluk dari Kuwait pada matchday kedua Grup A Kualifikasi Piala Asia 2023. Nepal kali ini menyerah dengan kekalahan lebih telak yaitu dengan skor 1-4 saat berlaga di Stadion Internasional Jaber Al-Ahmad, Sabtu (11/6/2022).Sudah kalah dua kali menelan kekalahan jelang lawan Timnas Indonesia, pelatih Nepal Abdullah Al-Mutairi ternyata sudah mengangkat bendera putih tanda menyerah. Juru taktik asal Kuwait itu mengaku menyerah untuk memperebutkan tiket ke putaran final Piala Asia 2023. Hal itu disampaikan oleh Al-Mutairi sebelum Kualifikasi Piala Asia 2023 digelar, tepatnya pada April lalu.Dilansir dari Kathmandu Post, ia secara terbuka mengumumkan bahwa Nepal tidak memiliki kesempatan untuk lolos ke Piala Asia. Pelatih berusia 40 tahun itu mengatakan lawan di Grup A jauh lebih kuat daripada tim asuhannya. Pelatih KontroversialNepal Abdullah Al-Mutairi
Persiapan Nepal untuk menghadapi kualifikasi Piala Asia 2023 memang tak sesuai rencana. Nepal mendapat pukulan besar menyusul beberapa kontroversi yang ditimbulkan Al-Mutairi.Sejak diangkat pada April lalu, Al-Mutairi telah menyeret dirinya ke dalam kontroversi berkali-kali. Al-Mutairi kerap memposting hal-hal tidak perlu yang mengakibatkan lingkungan di timnas Nepal menjadi tidak sehat.Tercatat, ia telah mengumumkan pengunduran dirinya setidaknya tiga kali melalui postingan media sosial. Hal itu dilakukan Al-Mutairi usai pertengkarannya dengan pejabat Asosiasi Sepak Bola Seluruh Nepal (ANFA).Namun, entah bagaimana pelatih Al-Mutairi mampu mempertahankan jabatannya di Timnas Nepal. Bahkan baru-baru ini Al-Muntairi menandatangani perpanjangan kontrak hingga Desember 2023. Al-Mutairi juga dikenal gemar memposting komentar yang tidak perlu di halaman Facebook-nya.Tak cuma itu, ia juga mendapat kecaman bulan lalu ketika melarang pemain Nepal berbicara kepada media dalam konferensi pers. Akibatnya perselisihan antara pemain dan pelatih Nepal pecah pada akhir bulan lalu setelah sepuluh pemain senior Nepal meninggalkan pemusatan latihan.Mereka menuding pelatih kepala menginstruksikan mereka untuk pergi karena perbedaan pengaturan akomodasi. Laporan mengatakan para pemain tidak melarikan diri dari hotel, tetapi dipaksa untuk pergi setelah penggunaan bahasa tidak senonoh berulang kali oleh pelatih.Sebaliknya, Al-Mutairi membantah klaim para pemain dan malah menuduh mereka meninggalkan kamp tanpa persetujuan sebelumnya. Alhasil, Al-Mutairi pun mengumumkan skuad baru Nepal tanpa 11 pemain senior untuk Kualifikasi Piala Asia 2023.Rohit Chand, mantan bintang Persija Jakarta yang kini memperkuat Persik Kediri, termasuk dalam daftar pemain yang memboikot Al-Mutairi. Hingga saat ini, masih belum jelas atas dasar apa Al-Mutairi meminta para pemainnya untuk pergi.Namun, gugus tugas telah dibentuk untuk menyelidiki pertikaian antara para pemain dengan pelatih Abdullah Al-Mutairi dan menemukan fakta mengenai krisis timnas Nepal. Gugus tugas tersebut juga telah menyarankan agar ANFA mencopot jabatan Al-Mutairi setelah Kualifikasi Piala Asia 2023.Al-Mutairi sendiri merupakan pelatih yang ditugaskan untuk menangani Nepal atas hibah dari Asosiasi Sepak Bola Qatar.
Baca Juga :