Tolak Stigma Negatif, Ratusan Janda Di Banjarnegara Bikin JAKET

Tolak stigma negatif, ratusan janda di Banjarnegara bikin JAKET (antv / Ronaldo Bramantyo)
Tolak stigma negatif, ratusan janda di Banjarnegara bikin JAKET (antv / Ronaldo Bramantyo) (Foto : )
Setelah ditinggal mati atau cerai dengan suami para janda bagaikan menelan pil pahit, terlebih kerap dicap sebagai wanita penggoda dan dipandang sebelah mata.
Tidak mudah memang untuk menyandang status sebagai seorang  single parent  atau janda.Namun hal tersebut tak mengoyahkan semangat dan kreatifitas mereka. Di Banjarnegara, Jawa Tengah para janda pun membuat sebuah komunitas namanya JAKET atau Janda Kreatif.“Kita punya inisiatif membentuk grup JAKET agar bisa saling bersatu merangkul , bekerja sama satu sama lain,” kata Riningsih, Ketua Komunitas Janda Kreatif,  usai deklarasi di Pendopo Dipayuda, Banjarnegara Minggu (22/05/2022).Perempuan yang akrab disapa Rini Geboy ini juga menegaskan, anggota komunitas Jaket saat ini ada sekitar 100 orang dari berbagi usia dan latar belakang.Komunitas ini bukan sebagai ajang untuk gaya-gayaan. Namun menciptakan janda yang lebih kreatif dan inovatif.“Anggota jaket ini ada sekitar 100 orang. Untuk masuk ke komunitas JAKET ini janda harus kreatif dalam menciptakan peluang usaha,” tambahnya.Tak hanya itu, menurut perempuan yang telah menjanda selama 19 tahun ini, kedepan komunitas JAKET  juga akan melakukan berbagai program pelatihan untuk menambah penghasilan.Dengan begitu, ia berharap dalam komunitas tumbuh rasa saling bantu. Sehingga, janda di Banjarnegara dapat berdikari meski sendiri.“Dengan menjadi janda status telah berubah, dari tulang rusuk kini menjadi tulang punggung. Jadi kita harus mandiri.Dengan adanya pelatihan nanti bisa nambah penghasilan. Misal anggota ada yang punya usaha, disitu misal ada yang belum bekerja bisa kerjasama. Atau yang punya jasa misal catering bisa diarahkan untuk order di anggota dan sebagainya, " ujarnya.Sementara itu, menurut salah anggota JAKET, Maria, mengaku senang dengan adanya komunitas JAKET ini, sehingga bisa menghilangkan stigma negatif untuk para janda.“Sudah empat tahun saya menjadi janda usai suami meninggal, rasanya jadi janda macam-macam banyak pahitnya. Makanya saya senang dengan adanya komunitas ini, bisa untuk saling bercerita,” pungkasnya.
Ronaldo Bramantio | Banjarnegara, Jawa Tengah