Singkirkan Sekat Antar Buruh, Aliansi Pekerja Kreatif Putar Lagu Koplo

Singkirkan sekat antar buruh, aliansi pekerja kreatif putar lagu koplo (antv / Bambang Suprianto)
Singkirkan sekat antar buruh, aliansi pekerja kreatif putar lagu koplo (antv / Bambang Suprianto) (Foto : )
Massa aksi demo dari Aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat dan juga mahasiswa memenuhi ruas jalan di Kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, sejak Sabtu (22/05/2022) siang tadi. Salah satu aliansi pekerja kreatif putar lagu permintaan para buruh. 
Masih berkenaan dengan May Day dan juga memperingati reformasi, massa aksi buruh bersama dengan mahasiswa menggelar demo yang terpusat di dua titik, yakni di Kawasan Gedung DRP/MPR RI dan juga Kawasan Patung Kuda. Diperkirakan jumlah massa di kedua titik itu mencapai ribuan orang.Sementara itu menurut pantauan Tim ANTVKLIK, massa aksi berjalan damai. Bahkan terpantau ada massa serikat pekerja media dan industri kreatif dari Serikat Sindikasi  (Serikat Pekerja Media dan Industri Kreatif untuk Demokrasi) , menghibur massa aksi dengan memutar lagu dangdut hingga musik koplo permintaan massa aksi.Serikat Sindikasi ini terlihat sangat antusias dengan memutarkan lagu-lagu lewat DJ Controller, sehingga para massa aksi pun berjoget sambil mendengarkan orasi yang ada."Kami ngerasa kemudian di tahun ini kita pengen musiknya koplo, musiknya bisa ngajak semua kelas pekerja biar sekat-sekat pembeda antara pekerja industri kreatif, media kaya kita-kita wartawan itu ngga beda jauh sama kawan-kawan buruh tani, mahasiswa, buruh manufaktur, kita semua satu kelas satu pekerja," ujar Jati Andito dari Serikat Sindikasi.Menurut Jati, para serikat pekerja seni harus sejalan dengan para serikat buruh lainnya. Sebab menurutnya tuntutan dasar dari demo adalah sama untuk menyejahterakan rakyat."Agar kesejahteraan rakyat dipikirkan ngga cuma mikirin diri sendiri mereka aja, karena kan udah banyak buktinya, banyak buktinya kalau misalnya kebijakan kebijakan selama ini tidak pro terhadap rakyat," pungkas Jati.Sementara itu untuk keamanan, pihak kepolisian telah mengerahkan sekitar 1.500 orang personelnya. Dan untuk menjaga kelancaran lalu-lintas, pihak kepolisian juga telah menerapkan rekayasa lalu lintas yang bersifat situasional.
Yustinus Bagus dan Bambang Suprianto | Jakarta