Rumah yang pernah dijadikan lokasi syuting film KKN di Desa Penari dikabarkan akan dijual sang pemilik seharga Rp60 juta. Rumah yang berlokasi di Dusun Ngluweng Kalurahan Ngleri Kapanewon Playen Gunungkidul ini diketahui merupakan milik Mbak Ngadiyo.
Ia tinggal di rumah tersebut bersama istri dan anak-anaknya. Namun, ia meninggal tak lama setelah proses syuting film KKN di Desa Penari selesai.
“Tetapi, bukan karena syuting. Beliau sudah sakit cukup lama,” ucap warga sekitar, dikutip dari akun gosip Labe Turah, Kamis, 19 Mei 2022.
Salah satu pemeran
KKN di Desa Penari menjelaskan bahwa mereka menggunakan empat rumah untuk lokasi syuting. Salah satunya adalah rumah milik Ngadiyo, yang menjadi rumah utama di film ini.
Rumah Mbah Ngadiyo terletak di lokasi yang cukup terpencil. Rumah ini didominasi kayu dan bambu. Letaknya pun di bawah rimbunan pohon bambu.
Saat rumah disewa untuk kepentingan syuting, para kru melakukan sejumlah perubahan. Beberapa ruangan di dalam rumah dicat hitam agar menambah kesan seram dan mereka pun memanfaatkan berbagai sudut dari rumah tersebut.
Yang membuat warga bergidik adalah penghuni rumah tidak melakukan perubahan apa pun di dalamnya. Maka, ketika mereka diundang untuk mengikuti kendurian syukuran usai proses syuting selesai, mereka ketakutan karena isi dan setting rumah masih sama persis dengan adegan di film. Bahkan, beberapa warga menyebutnya sebagai rumah angker.
Dukuh Ngluweng, Istri Rahayu mengaku pernah memiliki pengalaman mistis saat mengujungi rumah tersebut.
Ia datang ke rumah Ngadiyo untuk mengantar zakat maal dan mengucapkan salam. Dari dalam rumah, ia mendengar seseorang menyahut salam yang ia berikan, tetapi sampai 10 menit ia menunggu, tidak ada siapa pun yang keluar. Setelahnya ia mampir ke rumah tetangga dan bertemu dengan cucu Mbah Ngadiyo.
Ia bertanya kepada sang cucu tentang keberadaan Mbah Ngadiyo beserta sang istri. Tak diduga, sang cucu menjawab bahwa mereka baru saja terapi. Itu artinya, tidak ada siapa pun di rumah.
“Saya terus lari pulang. Terus siapa yang jawab dari dalam rumah tadi? Bikin merinding,” lanjutnya.
Kini, rumah itu kosong dan tidak ditempati oleh istri maupun anak-cucu Mbah Ngadiyo. Istri almarhum Mbah Ngadiyo merasa ketakutan dan kini memilih tinggal bersama anaknya.
Kemudian, istri Mbah Ngadiyo memutuskan menjual rumah tersebut. Ia mematok harga cukup tinggi karena pernah dijadikan lokasi syuting KKN di Desa Penari, yang kini telah menjadi film horor terlaris di Indonesia.
“Dua rumah limasan ukuran 8x12 meter dijual 60 juta rupiah. Rumah bekas syuting film KKN di Desa Penari,” ungkapnya.
Sumber:
Lambe Turah
Baca Juga :