Ketidaktahuan manusia tentang “hakikat” dan “posisi” ular di alam membuat kita sering menyalahkan gigitan ular sebagai penyebab kematian.
Ular merupakan hewan yang kehadirannya selalu disalahpahami manusia sebagai “pengganggu”.Kebanyakan orang tidak dapat membedakan antara ular yang berbisa dan yang tidak. Mereka menyebut, ular merupakan predator yang berbahaya, khususnya lagi bagi sebagian kelompok ular berbisa telah ikut menyumbangkan reputasi itu. Padahal hanya sebagian kecil (kurang dari 300 spesies) termasuk dalam kelompok ular yang berbisa, dan hanya beberapa diantara dari mereka yang mampu menimbulkan efek gigitan mematikan bagi manusia. Berdasarkan
South African Medical Journal, gigitan ular telah banyak menimbulkan kematian di seluruh dunia. Diperkirakan kasus kematian akibat gigitan ular itu sebanyak 30.000-40.000 orang setiap tahunnya, dan 25.000-35.000 kasus kematian terjadi di Asia Tenggara. Hal ini diperparah karena wilayah Asia Tenggara kurang dalam faktor perawatan medis (obat dan tenaga ahli)
Baca Juga :