Sementara penyakit Hepatitis Akut dilaporkan di Indonesia setelah adanya tiga orang pasien usia anak yang meninggal dunia usai mengidap hepatitis akut pada 23 April lalu.
Namun hingga saat ini, belum ada keterangan resmi hasil pemeriksaan laboratorium terkait jenis hepatitis apa yang menyerang pasien itu.
Pakar kesehatan yang juga Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama menerangkan, WHO pernah mengeluarkan informasi Disease Outbreak News terkait kasus hepatitis akut pada anak-anak di Inggris, pada tanggal 15 April 2022 lalu.
Menurut Prof Tjandra, Disease Outbreak News yang dikeluarkan WHO pada waktu itu dikarenakan pada kasus terjangkitnya virus hepatitis ini, sang pasien tidak memiliki indikasi terinfeksi virus hepatitis jenis A, B, C, D, dan E, namun memiliki gejala seperti gangguan hepatitis.
“Jadi tercantum di Disease Outbreak News itu adalah upaya WHO mengumpulkan data dari dari berbagai negara, kemudian menginformasikannya ke dunia untuk waspada, belum tentu ini menjadi besar, tapi belum tentu juga tidak menjadi besar, jadi katakanlah ini adalah pemberitahuan awal ada kasus seperti ini tolonglah semua negara memonitornya begitu tetapi tidak perlu juga panik berlebih-lebihan itu yang penting sebenernya,” ujar Prof Tjandra di kediamannya di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan.
Meskipun belum ada penjelasan resmi terkait hasil laboratorium tentang penyakit ini, Prof Tjandra mengingatkan masyarakat untuk terus waspada. Sebab menurutnya jika penyakit ini tergolong dalam virus hepatitis, maka penyakit ini dapat menular.